.webp)
Shelter Bike Sharing di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung kondisinya memprihatinkan. Shelter tersebut tidak terawat bertahun-tahun dan kini penuh dengan coretan vandalisme.
Bike Sharing atau berbagi sepeda adalah salah satu layanan transportasi ramah lingkungan di Kota Bandung yang meniru penerapan di kota-kota besar di Amerika, Eropa hingga negara Asia seperti Cina, Korea dan Jepang.
Di Kota Bandung, Bike Sharing pertama kali diresmikan pada 2012 silam oleh Wali Kota Bandung saat itu, Dada Rosada. Peresmian Bike Sharing dilakukan di Jalan Buah Batu pada Minggu 10 Juni 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layanan ini diluncurkan Komunitas bike.bdg yang didukung oleh Bandung Creative City Forum (BCCF) dengan menghadirkan 12 shelter dan 150 sepeda. Selain di Buah Batu, shelter Bike Sharing juga ada di Babakan Siliwangi, Dipatiukur, Cikapayang, Dago, dan lainnya.
 Kondisi shelter Bike Sharing di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung yang tidak terawat Foto: Bima Bagaskara |
Sayangnya setelah diresmikan, Bike Sharing sempat mati suri. Baru setelah tonggak kepemimpinan di Kota Bandung berganti, layanan tersebut diaktifkan kembali.
Ridwan Kamil yang pada 2016 menjabat sebagai Wali Kota Bandung, ingin mengaktifkan lagi layanan Bike Sharing. Namun kali ini, RK meminta pengelolaan Bike Sharing dilakukan secara profesional oleh pihak swasta, bukan lagi oleh komunitas.
"Kalau yang dulu itu kan diserahkan ke komunitas. Jadi pengelolaanya sukarela, ada naik turunnya. Nanti mah profesional," ucap Ridwan Kamil, Selasa 17 Februari 2016.
Kemudian pada 2017, sebanyak 30 shelter Bike Sharing disiapkan Pemkot Bandung. Layanan penyewaan sepeda ini juga berganti nama jadi Bike on The Street Everybody Happy atau disingkat Boseh dan dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub).
Saat ini, menurut data Peta Boseh dan Jalur Sepeda Kota Bandung, ada 31 shelter yang tersebar. Dari 31 shelter itu, 13 diantaranya berstatus off atau tidak aktif.
(bba/yum)
