Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat, MQ Iswara menyebut dukungan kader Golkar ramai mengarah ke Bahlil Lahadalia, kader Golkar yang menjabat Menteri Investasi Indonesia sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Saat ini, jabatan Plt Ketua Umum Partai Golkar dipegang oleh Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), Menteri Perindustrian untuk menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri dari jabatannya. Menurut Iswara, AGK dipastikan tak bakal maju untuk jadi Ketum Golkar.
"Kami di DPP Golkar, pasca mundurnya Ketua Umum Bapak Airlangga Hartarto pada 10 Agustus malam, secara aklamasi seluruh pengurus pleno menyepakati Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita Wakil Ketua Umum Golkar menyepakati menjadi Plt Ketua Umum," kata Iswara pada wartawan, Jumat (16/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan kandidat ketua umum, Pak Plt Ketua Umum menyampaikan tidak akan maju. Namun resmi siapa calon ketua umum, pada saat pendaftaran dibuka kita lihat siapa yang bakal jadi calon ketua umum. Dukungan memang dari para ketua DPD sebagian besar sudah memberikan dukungan kepada Pak Bahlil, itu faktanya," sambung dia.
Semua dukungan itu, dipastikan datang termasuk dari DPD Golkar Jabar. Pun suara partai dari akar rumput kabupaten/kota, menurutnya biasanya seirama dengan dukungan yang diberikan provinsinya.
Kenapa Bahlil? Iswara mengaku ada banyak pertimbangan. Golkar baik di tingkat provinsi maupun pusat sudah mendiskusikan nama Bahlil mampu mengamankan agenda penting partai berlambang pohon beringin itu ke depannya. Iswara juga menyinggung tentang sejarah partai yang identik dengan warna kuning tersebut.
"Banyak pertimbangan lah ya, itu sudah kita bicarakan dengan para pengurus. Kita juga melihat teman-teman di provinsi dan diskusi intens di Jakarta, kemudian kita juga melihat konstelasi politik yang ada, kita berpikir untuk partai Golkar yang lebih maju ke depan. Kita tahu Golkar partai yang besar, partai dewasa, berpengalaman, partai yang sudah terbiasa berdinamika, hal semacam ini biasa di Partai Golkar," ucap Iswara.
"Kita pernah menjadi partai yang dihujat pada 1999, bahkan hampir dijadikan partai terlarang. Kita juga pernah pecah dua, kubu Ancol dan Bali, buat kami hal semacam ini biasa. Sebuah dinamika, terpenting bagi kami adalah mengamankan agenda ke depan," lanjut dia.
Sebelumnya, suara dukungan juga dinyatakan oleh Ketua DPD Golkar Jabar, Ace Hasan Syadzily. Bahkan katanya, ia sudah melakukan pertemuan dengan Bahlil.
"Saya telah bertemu dengan Pak Bahlil Lahadalia. Memang Pak Bahlil menyampaikan soal keinginannya untuk maju menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar," kata Ace dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Rabu (14/8/2024).
Ace juga mengaku sudah melakukan diskusi hangat dengan Bahlil, soal keinginan Bahlil membesarkan partai berlambang pohon beringin itu. Ace menyebut, Bahlil layak gantikan Airlangga Hartarto untuk menjadi Ketum Partai Golkar.
"Kami telah berdiskusi tentang bagaimana membesarkan Partai Golkar, gagasan-gagasannya menarik dan sebagai anak muda beliau memiliki visi yang bagus dalam membesarkan Partai Golkar," ungkapnya.
"Beliau sangat layak dan memenuhi persyaratan untuk maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar," imbuh dia.
(aau/orb)