Jabar Hari Ini: Curahan Hati Febri Hariyadi Gegara Cedera Kaki

Jabar Hari Ini: Curahan Hati Febri Hariyadi Gegara Cedera Kaki

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 15 Agu 2024 22:00 WIB
Pemain Persib Bandung Febri Hariyadi.
Febri Haryadi (Foto: persib.co.id).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (15/8/2024). Mulai dari vonis 9 tahun untuk adik yang bunuh kakak kandungnya di Indramayu hingga curahan hati Febri Hariyadi yang harus absen hingga 6 bulan.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Balas Ejekan Kakak secara Kejam, Surnita Dipenjara 9 Tahun

Perseteruan saudara kandung di Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu berujung maut. Sang adik bernama Surnita kini harus mendekam di penjara selama 9 tahun usai membacok kakak kandungnya Nurlaela hingga tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Curhatan Wasniyah yang tak lain istri dari terpidana Surnita pada Minggu (22/10/2023) lalu rupanya memantik amarah Surnita. Emosi Surnita meningkat saat mendengar kakak kandungnya telah melontarkan ejekan terhadap istrinya. Bahkan, pria yang juga dipanggil Buncul itu berjanji kepada istrinya akan mengatasi masalah tersebut.

"Wasniyah curhat jika dirinya telah dihina dengan kata-kata kasar oleh korban Nurlaela Binti Carga (Alm) yang merupakan kakak kandung dari terdakwa dengan kata-kata YAS ADA ORANG GILA SEDANG MAIN, setelah mendengar hal tersebut terdakwa pun ikut emosi dan sempat berjanji kepada istrinya dengan kata-kata YA SUDAH DIAM SAJA NANTI SAYA YANG MENDATANGI," kata-kata dalam dakwaan Surnita yang dikutip detikJabar pada Kamis (15/8/2024).

ADVERTISEMENT

Di hari berikutnya, Surnita dan istrinya seolah tidak sedang memendam masalah. Mereka sejak pagi pergi ke sawah untuk memanen padi. Bahkan setelah selesai, Surnita sempat datang ke rumah adik kandungnya untuk sekedar menyirami bunga dan mengepel lantai.

Namun saat hendak kembali ke rumah, amarah Surnita kembali memuncak tatkala ia melihat Nurlaela yang sedang duduk bersama 3 orang tetangganya. Hal itu sontak membuat Surnita melontarkan ucapan kemarahannya hingga mengancam akan membunuh Nurlaela, kakak kandungnya. Ironinya, ancaman itu justru dibalas oleh korban.

"Melihat hal tersebut kemudian terdakwa menunjuk-nunjuk korban Nurlaela sembari mengatakan JANGAN MARAHI ISTRI SAYA SAJA, JELEK-JELEK JUGA ISTRI SAYA, TAK BUNUH, TAK BUNUH, TAK BUNUH, dan atas ancaman tersebut korban menjawab sambil menantang kepada terdakwa dengan perkataan SILAHKAN SAJA DATANG, KAPAN SAJA SAYA TUNGGUIN," kata-kata perseteruan korban dan terpidana.

Mendengar jawaban korban, membuat Surnita semakin kesal. Usai cekcok, Surnita pulang ke rumah yang jaraknya hanya sekitar 30 meter. Namun, niatnya mengabisi nyawa kakak kandungnya tidak terbendung. Surnita kembali menghampiri korban dengan menenteng sebilah golok.

Melihat itu, tetangga yang sedang berada dengan korban mencoba menghalau niat Surnita. Namun, upayanya tidak berhasil setelah terdorong oleh Surnita.

Melihat itu, korban yang sedang duduk mencoba lari. Namun, sergapan Surnita yang cepat menangkap lengan korban dan menariknya hingga terjatuh.

Seorang warga yang mencoba gagalkan aksi Surnita pun tidak berhasil. Saksi bahkan didorong hingga sempoyongan. Sekitar pukul 17.00 WIB, di gang sempit menuju rumahnya itulah, Surnita membabi buta, ia menghujani tubuh korban dengan golok berukuran panjang 50 sentimeter dan lebar 3 sentimeter.

Nyawa korban tidak tertolong, korban bersimbah darah usai menerima serangan luka tusukan yang dilakukan adik kandungnya. Bahkan, saat didekap oleh saksi lainnya, Surnita masih sempat membacok korban.

"Berdasarkan hasil VISUM ET REPERTUM Nomor : 219/X/2023/Dokpol, pada tanggal 24 Oktober 2023 korban dalam keadaan meninggal dan mengalami tanda tanda trauma tajam di dada berupa luka terbuka pada dinding dada, paru-paru kanan, paru-paru kiri, kantung jantung dan jantung serta tulang rusuk terpotong yang mengakibatkan pendarahan dalam jumlah banyak dan mengakibatkan kematian, terdapat tanda-tanda trauma tajam berupa luka terbuka pada dagu, punggung, lengan atas kanan, lengan bawah kanan, lengan atas kiri, pergelangan tangan kiri, telapak tangan kiri dan paha kanan, terdapat tanda-tanda trauma tumpul berupa luka memar pada wajah, serta luka lecet pada dada kanan, dada kiri, lengan atas kanan, siku kanan, lutut kanan dan lutut kiri," kata-kata dalam keterangan dakwaan.

Akibat perbuatannya, Surnita pada Rabu (6/3/2024) menjalani sidang putusan. Hakim memvonis Surnita dengan hukuman penjara selama 9 tahun setelah terbukti membunuh Nurlaela, kakak kandungnya.

"Menyatakan Terdakwa Surnita Alias Buncul Bin (alm) Carga terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Pembunuhan" sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kedua," kata-kata Hakim dalam amar putusan.

"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (Sembilan) Tahun," lanjutnya.

Akun Google Bisnis 25 Hotel di Cirebon Diretas Hacker

Sejumlah hotel berbintang yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon gundah akibat aksi peretasan yang dilakukan oleh pihak tak bertanggungjawab hingga mengakibatkan kerugian. Pasalnya, sejumlah akun Google bisnis resmi dari sejumlah hotel diretas dengan cara mengubah nomor kontak telepon.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki membenarkan hal itu dan berdampak pada kerugian yang dialami oleh pemesan. "Modusnya itu kontak nomor telepon di akun google bisnis diganti. Saat ada pemesan yang menghubungi nomor telepon itu kemudian oleh hacker itu memberikan nomor rekening yang bukan milik hotel," ungkapnya, Kamis (15/8/2024).

"Kalau di Cirebon penggantian nomor telepon yang ada di akun Google bisnis dengan nomor yang sama semua," jelasnya.

Ia menjelaskan, terdapat sekitar 25 hotel yang akun Google bisnisnya diretas yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon. "Dari laporan yang kami terima ada 25 hotel yang akun Google bisnisnya diretas. Itu semua dialami oleh hotel yang ada di Kota Cirebon maupun di Kabupaten Cirebon," paparnya.

Bahkan, peretasan itu juga dialami oleh hotel-hotel berbintang yang ada di daerah lainnya seperti Bandung dan Jakarta maupun daerah lainnya. "Hotel-hotel berbintang juga kena hack juga kemarin saya dapat info ada 50 hotel," ucapnya.

Ia menyebutkan, kejadian ini mulai terjadi pada Senin (12/8) yang lalu di mana sejumlah manajemen hotel menyampaikan pada grup pesan Whatsapp. "Mulai Senin kemarin sejumlah hotel menyampaikan kejadian ini di grup Whatsapp PHRI," ungkapnya.

Diketahui jika kejadian semacam ini bukan hanya terjadi saat ini, melainkan sudah sempat terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh pihak hotel untuk bisa terus memantau informasi yang ada di Google bisnis agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kalau bisa, semua rekan-rekan hotel setiap bisa memantau akun Google bisnis agar kejadian serupa tidak kejadian lagi," bebernya.

Tidak hanya itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat bila hendak memesan hotel melalui sejumlah aplikasi yang sudah terverifikasi. "Sekarang memang sudah ada beberapa aplikasi yang memang menjadi mitra kami (hotel), jadi masyarakat bisa memesan kamar hotel melalui aplikasi-aplikasi itu," paparnya.

Typo Penulisan Penunjuk Arah di Bandung Telah Diperbaiki

Dinas Perhubungan Kota Bandung telah memperbaiki dua unit papan penunjuk arah yang mengalami salah eja. Dishub memastikan tidak ada lagi papan penunjuk arah yang typo di Kota Bandung.

"Sudah dibenerin tadi malam. Sudah dibenerin tulisannya, itu kan pakai stiker jadi diganti," kata Kabid Lalulintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung, Yadi Haryadi saat dikonfirmasi, Kamis (15/8/2024).

Yadi mengungkapkan, papan penunjuk arah itu telah terpasang sejak 2018 silam. Hanya saja, lokasinya yang berada di Jalan Saparua dan Jalan Halmahera itu tidak terlalu mencolok. Sehingga, salah ejaan tersebut tidak terlihat.

"Itu sudah lama dari 2018. Sama sekali nggak kelihatan tulisan Bandung jadi Badung, Gedung Sate jadi Geduug Sate. Saru memang, jadi nggak kelihatan," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, Dishub Kota Bandung juga telah memeriksa papan penunjuk arah lainnya dan memastikan tidak ada salah ejaan pada papan penunjuk arah. "Sudah dicek semua kemarin, nggak ada lagi yang typo," tutup Yadi.

Respons Keluarga Saat Tahu Feni Jadi Korban Begal

Wanita bernama Feni Saptiani (26) (sebelumnya ditulis Veni Septiani) diduga menjadi korban begal di pinggir jalan, wilayah Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu. Video penemuan wanita tersebut sempat viral di sosial media.

Dalam video tersebut, Feni nampak tidak berdaya di sebuah semak-semak. Nampak terdapat luka di sekujur tubuhnya. Setelah itu, warga yang menemukan wanita tersebut mencoba menanyakan korban berasal dari mana. Wanita tersebut nampak berusaha menjawab sambil menahan rasa sakit.

Wanita tersebut diketahui tinggal di Gang H Syukur, Kopo Sayati, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Lokasi kediamannya nampak berada di sebuah permukiman padat.

Kakak pertama Feni, Gugi Guntara (32) mengatakan, adiknya tersebut berangkat dari rumah pada Selasa (13/8/2024) pukul 18.30 WIB. Namun setelah itu adiknya tersebut tidak ada kabar lagi.

"Berangkat dari rumah sekitar maghriban. Berangkat tapi tidak pulang. Dapet kabar pagi-pagi besoknya (Rabu), iya ada video itu. Saya juga tidak tahu sama siapa berangkat nya," ujar Gugi kepada wartawan, Kamis (15/8/2024).

Gugi menjelaskan adiknya tersebut berangkat menggunakan sepeda motor matic Saat pergi, Feni tidak memberikan informasi akan pergi ke mana.

"Kalau pergi sih biasanya mah ke rumah temennya, di Sadang (Kopo). Tapi kemarin nggak tahu ke mana, besoknya dicari ke temen-temen nggak ada. Saya tidak tahu sama siapa berangkatnya," katanya.

Pihaknya mengetahui adanya video tersebut dari tetangga. Kemudian setelah dilihat dan dipastikan memang video tersebut adalah adiknya. Setelah itu pihak keluarga langsung ke Garut dan telah membawa ke Rumah Sakit Al Ihsan.

"Kondisinya stabil, lumayan sudah bisa diajak ngobrol tapi masih lemes. Semoga pelaku segera ketangkeplah, dihukum sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Sementara itu, tetangga Feni, Kevin (25) mengungkapkan saat sebelum pergi, korban sempat meminjam motor ke ayahnya. Setelah itu Feni pergi meninggalkan rumah.

"Kan saya lagi markiran di depan sama bapaknya. Terus pas sore dia (Feni) minjem motor sama bapaknya, katanya mau pergi ke temennya," kata Kevin.

Kevin menyebutkan ayah Feni langsung pulang bersama dirinya. Namun saat ke rumah kondisi kediamannya telah digembok. Pasalnya rumah Feni bersebelahan dengan ayahnya.

"Pas ke rumah, rumahnya udah digembok. Pakai motor Beat Streat. Ada yang lihat perginya sama temennya cewek juga," ungkapnya.

Kemudian satu hari setelahnya tiba-tiba mendengar kabar kurang mengenakan. Kemudian dirinya mencari informasi mengenai keberadaan Feni.

"Katanya perginya dua motor. Tapi nggak tahu siapa aja. Saya tahu ramai videonya pas rabu pagi-paginya. Katanya Feni mau diajak kerja, tapi aneh kok malah ke pantai di Garut," tuturnya.

Kevin menambahkan Feni diduga menjadi korban begal. Pasalnya hingga saat ini motor yang dikendarainya hilang tidak kembali. "Katanya di sananya tuh dibegal. Katanya dilukai pake senjata tajam, terus dibuang di kebon. Katanya temennya juga nggak tahu dan berpisah sana Feni saat kejadian," pungkasnya.

Curahan Hati Febri yang Dihantam Cedera

Winger Persib Bandung Febri Hariyadi baru saja menjalani operasi akibat cedera ligamen di bagian lutut kiri. Pemain bernomor punggung 13 itu pun harus menepi setidaknya selama 6 bulan untuk menjalani masa pemulihan.

Operasi yang dilakukan terhadap Febri pun berjalan lancar pada Selasa (13/8) malam. Proses pemulihan Febri kini sedang dipantau tim fisioterapi Persib agar tak mengalami kendala.

Cedera fatal yang dialami Febri tentu membuatnya begitu kecewa. Sebab, performa pemain yang akrab disapa Bow ini sedang mengalami kemajuan pada musim lalu setelan beberapa tahun kerap menjadi sorotan.

"Awal musim yang terasa berbeda karena tidak bisa berjuang bersama tim. Kecewa sudah pasti, tapi bagaimanapun ini adalah bagian dari perjalanan karir sepak bola yang harus saya hadapi. Tidak semua harapan selalu sama dengan kenyataannya. Kita tidak pernah tau apa yang terjadi di depan, apapun bisa terjadi," kata Febri dalam unggahan di akun Instagram-nya sebagaimana dilihat detikJabar, Kamis (15/8/2024).

Unggahan Febri itu pun direspons banyak pihak. Sejumlah pemain maupun legenda sepakbola di Indonesia turut memberikan doa kepadanya supaya Febri bisa segera sembuh dan merumput lagi.

"Pada akhirnya saya belajar lagi bahwa apa yg sedang terjadi dalam kehidupan kita hari ini adalah bagian dari perjalanan menuju tujuan kita. Tidak ada jalan pendakian menuju puncak tertinggi dengan melewati jalan yg mudah, terkadang kita harus melewati batu besar dan jalanan yg curam sebelum sampai puncak tertinggi," ungkapnya.

"Bagi yang sedang berjuang untuk apapun itu, semoga kita selalu dikuatkan untuk menjalaninya," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, cedera yang dialami Febri terjadi saat Persib menjamu Persis Solo pada pertandingan pamungkas Grup A Piala Presiden 2024, Kamis (25/7/2024) lalu. Akibat kondisi itu, pemain yang akrab disapa Bow ini tak bisa diturunkan di laga perdana saat Persib membantai PSBS Biak 4-1.

Febri menjadi pemain yang paling disorot belakangan musim ini. Setelah sekian lama tak mendapatkan kesempatan bermain, performa Febri Hariyadi mulai menunjukkan perkembangan yang apik dan mendapat kepercayaan di lini serang Persib.

Kontribusi Febri pun terlihat di musim lalu saat berhasil mengantarkan Persib Bandung menjadi juara Liga 1. Dari 14 penampilannya di musim 2023/2024, Febri telah mencetak 2 gol untuk Maung Bandung.




(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads