Gunung es terbesar di dunia, A23a yang terdampar di Laut Weddell akhirnya terlepas. Namun, gunung es raksasa tersebut nasibnya saat ini terjebak dan tak bisa berhenti berputar.
Melansir detikInet, 'Era perputaran' pertama kali dideklarasikan oleh British Antartic Survey (BAS) awal tahun ini, usai citra yang diambil oleh instrumen di satelit NASA antara Desember 2023 hingga Februari 2024 menunjukkan gunung es tersebut mulai berputar di tempatnya pada awal Januari.
Baca juga: Runtuhnya 'Toilet' Zaman Jurassic |
Sejak saat itu, gunung es seluas 4.000 kilometer persegi tersebut tetap terperangkap di dekat Kepulauan Orkney Selatan. Kenapa?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
A23a adalah 'korban' dari sesuatu yang dikenal sebagai Kolom Taylor, yakni silinder air berputar yang dapat terbentuk ketika arus laut, dalam hal ini, Arus Sirkumpolar Antartika, bertemu dengan gunung laut Pirie Bank di Laut Scotia.
Kemungkinan A23a terjebak dan berputar sedemikian rupa bukanlah sesuatu yang sepenuhnya tidak terduga. Hal itu pernah terjadi pada gunung es lain yang melintasi rute serupa di masa lalu. Namun, ukuran gunung es yang sangat besar membuat pemandangan ini menjadi sangat tidak biasa.
"Anda tahu, Anda dapat membuat Kolom Taylor ini dengan mudah dalam eksperimen tangki berputar di laboratorium Anda," kata Till Wagner, Asisten Profesor Fisika Es dan Iklim di University of Wisconsin-Madison, dikutip dari NPR.
"Namun, melihatnya dalam skala geofisika seperti ini sangat langka," imbuhnya.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)