183 Ribu Ton Sampah Kota Bandung Dibuang ke TPA Sarimukti dalam 6 Bulan

183 Ribu Ton Sampah Kota Bandung Dibuang ke TPA Sarimukti dalam 6 Bulan

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 13 Agu 2024 23:00 WIB
Buldozer Meratakan Tanah di Tengah Gunungan Sampah TPA Sarimukti yang Dibelah Petugas Damkar
TPA Sarimukti Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung -

Tumpukan sampah sempat membuat Kota Bandung kelimpungan saat TPA Sarimukti dilanda kebakaran pada pertengah September 2023 lalu.

Akibat kebakaran itu, sampah di Kota Bandung tak dapat diangkut dan menumpuk di TPS hingga sisi jalan.

TPA Sarimukti memang menjadi rumah terakhir bagi sampah di Bandung Raya, termasuk Kota Bandung. Dalam sehari, Kota Bandung bahkan mengirim kurang lebih 1.000 ton sampah ke TPA di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan sepanjang tahun 2024 ini, jumlah sampah yang dikirim dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti mencapai 183.854,05 ton, terhitung mulai Januari hingga Juni kemarin.

Adapun rinciannya, Januari 29.105,02 ton, Februari 30.086,06 ton, Maret 33.486,6 ton, April 31.576,41 ton, Mei 31.160,86 ton dan Juni 28.439,1 ton. Jika dirata-rata, dalam sehari, sampah yang dibuang dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti kurang lebih 1.000 ton.

ADVERTISEMENT

"Itu data penanganan sampah jumlah volume sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti. Kalau itu selama 6 bulan, sehari itu kita memang kurang lebih hampir 1.000-1.100 ton perhari kita kirim ke TPA Sarimukti," ucap Kabid PPLB3 Salman Faruq, Selasa (13/8/2024).

Sementara untuk produksi sampah di Kota Bandung dalam sehari mencapai 1.500-1.600 ton sampah. Salman menyebut, Pemkot Bandung terus berupaya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti.

Selain karena pembatasan jumlah ritase, pengurangan juga dilakukan melalui berbagai program seperti bank sampah hingga kawasan bebas sampah.

"Kalau rata-rata (produksi) 1.500-1.600 ton perhari, jadi kita kirim ke Sarimukti hanya 1.100 ton, jadi sudah ada pengurangan 400 ton perhari. Jadi upaya pengurangan ini dari berbagai sektor," jelasnya.

"Ini merupakan dampak ritase pengurangan, sebelum kedaruratan kita bisa di 240 ritase bisa 1.300 ton dan sekarang sudah semakin berkurang, sekarang di 180 ritase perhari sehingga kita menjaga terus TPS yang ada di Kota Bandung," tutup Salman.




(bba/mso)


Hide Ads