Kala di tengah hingar-bingar Festival LIKE 2 yang digelar oleh KLHK di JCC Senayan, Jakarta, PT. Tirta Fresindo Jaya, produsen air mineral Le Minerale, menarik perhatian dengan inovasi ramah lingkungan mereka. Booth Le Minerale bukan sekadar tempat pameran, melainkan wadah interaktif yang mengajak pengunjung untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.
Pengunjung yang datang ke booth ini dapat menukarkan sampah botol plastik mereka menjadi poin. Prosesnya sederhana dan menarik.
Pengunjung hanya perlu memasukkan botol plastik berbahan PET atau berkode 1 ke dalam reverse vending machine milik Plasticpay, mitra Le Minerale dalam gerakan nasional Ekonomi Sirkular. Saat botol tertarik otomatis dan lampu berubah warna dari biru ke hijau, pengunjung dapat mengklaim poin dengan memindai QR Code menggunakan aplikasi Plasticpay. Setiap botol PET dihargai 56 poin, yang setara dengan Rp 56 jika dikonversi ke e-wallet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampah botol yang dikumpulkan nantinya akan diolah Plasticpay menjadi tas dan barang lainnya.
![]() |
Lebih dari sekadar mengumpulkan botol plastik, Le Minerale juga memperlihatkan hasil konkret dari upaya daur ulang ini. Sampah botol yang dikumpulkan nantinya diolah Plasticpay menjadi tas dan barang lainnya.
"Apa yang ingin kami sampaikan di sini adalah dengan me-recycle untuk botol PET pascakonsumsi bisa menghasilkan barang-barang yang mempunyai kualitas tinggi dan tidak kalah dengan produk-produk yang dihasilkan dari barang virgin," ujar Sustainability Manager Le Minerale, Irene Atmadja, sebagaimana dilansir detikNews, Jumat (9/8/2024).
Inisiatif ini juga melibatkan kolaborasi dengan sejumlah brand fashion lokal dan desainer Indonesia. Melalui kerja sama ini, Le Minerale berupaya mengeksplorasi ide-ide kreatif untuk mengubah sampah plastik menjadi produk fashion yang stylish dan berkelanjutan.
"Jadi kami meng-showcase produk-produk dari baju sepatu, semuanya terbuat dengan kandungan recycle PET," tutur Irene.
![]() |
Melalui langkah nyata ini, Le Minerale dan Plasticpay bukan hanya mengedukasi, tetapi juga memberikan solusi konkret dalam mengurangi sampah plastik dan mendukung ekonomi sirkular di Indonesia. "Kami juga approach industri tekstil untuk belajar dari mereka, kepada desainer-desainer Indonesia juga kita bisa bertukar pikiran ide apa saja yang bisa dihasilkan untuk membuat barang-barang dari daur ulang ini," tutur Irene.
Sekadar diketahui, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Festival LIKE 2 yang berlangsung pada 8-11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
(bbp/bbn)