.webp)
Tiga nama dari Partai Golkar muncul sebagai kandidat kuat calon Wali Kota Bandung. Lantas untuk siapa rekomendasi partai berlambang pohon beringin ini?
Diketahui, ada tiga sosok bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar yang muncul ke permukaan. Nama pertama ialah Atalia Praratya yang sejak lama digadang-gadang bakal diusung Golkar sebagai calon Wali Kota.
Kemudian ada nama Juwanda dan Arfi Rafnialdi yang telah menyatakan niatnya maju di Pilwalkot Bandung. Namun hingga saat ini, Partai Golkar belum mengumumkan siapa yang akan diusung di Pilwalkot Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat politik Universitas Parahyangan Pius Sugeng Prasetyo mengatakan, partai politik manapun akan menghitung peluang menang dari sosok yang akan diusung. Begitupun dengan Partai Golkar.
Sehingga menurut Pius, kemungkinan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar akan memberi rekomendasi kepada Atalia Praratya sebagai calon Wali Kota.
"Poin yang penting diperhatikan adalah kalau hitung-hitungan menang, bahwa masyarakat kita itu masih melihat dari sisi popularitas, figur yang populer mana. Kalau ada nama Bu Atalia, potensi menang itu besar kalau dimajukan di Bandung," kata Pius, Rabu (7/8/2024).
Bukan tanpa sebab Pius menyebut peluang Atalia memenangkan Pilwalkot Bandung besar. Sebab istri Ridwan Kamil itu selalu berada di urutan teratas dari berbagai survei tentang Pilwalkot Bandung.
"Saya pikir masyarakat seperti itu hanya kenal atau tidak kenal aja, mau programnya apa saja kayaknya ga ambil pusing ya. Sampai sejauh ini masyarakat kita, gak menilai kapasitas orangnya tapi melihat orangnya diendorse siapa," ungkapnya.
Meski begitu, peluang Juwanda dan juga Arfi masih terbuka. Hanya saja, elektabilitas Atalia begitu tinggi sehingga sulit dikejar. Namun Pius menuturkan, Atalia seharusnya tidak maju di Pilwalkot Bandung karena sudah terpilih sebagai anggota DPR RI.
"Sebaiknya ya biarlah Bu Atalia ada di DPR, karena kan dia ikut Pileg kemarin sudah didukung masyarakat. Saya pikir harus konsisten dengan pilihannya supaya masyarakat tidak kecewa karena ada harapan juga dari masyarakat," tutup Pius.
(bba/mso)
