Yahya Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin baru kelompok Hamas, pengganti pemimpin politik Ismail Haniyeh, yang tewas dibunuh di Teheran, Iran, minggu lalu. Penunjukan itu diumumkan kelompok milisi Palestina pada Selasa waktu setempat.
Melansir detikNews, Israel menuding Sinwar sebagai salah satu dalang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel. Aksinya itu membuat Sinwa menjadi salah satu militan paling dicari Israel.
Berdasarkan kabar, Sinwar bersembunyi di Gaza. Isarel pun terus berupaya untuk membunuhnya sejak dimulai perang Gaza pada Oktober lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan," kata pernyataan dari kelompok itu, dilansir Al Arabiya, Rabu (7/8/2024).
Beberapa menit setelah pengumuman itu, sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan, telah menembakkan rentetan roket dari Jalur Gaza ke Israel.
Kantor berita AFP mengutip seorang pejabat senior Hamas yang mengatakan bahwa dengan memilih Sinwar, kelompok tersebut mengirimkan "pesan yang kuat kepada pendudukan (Israel) bahwa Hamas melanjutkan jalan perlawanannya."
Baca juga: Akhir Kekuasaan PM Bangladesh Sheikh Hasina |
"Pembunuhan Haniyeh, yang percaya pada tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan, membuat Hamas memilih seorang pemimpin yang mengelola pertempuran dan perlawanan terhadap musuh," ujar pejabat Hamas tersebut.
Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)