Kemunculan Ahli Waris dan Cerita Pembentengan Jalan Gang di Padalarang

Round-Up

Kemunculan Ahli Waris dan Cerita Pembentengan Jalan Gang di Padalarang

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 06 Agu 2024 10:00 WIB
Pemotor putar balik karena tak tahu jalan gang dibenteng
Pemotor putar balik karena tak tahu jalan gang dibenteng. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Jumat (2/8/2024) lalu, kejadian tak terduga menimpa warga Kampung Pos Wetan, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Saat itu, warga dikagetkan dengan aksi pembentengan jalan gang di tempat tinggal mereka.

Usut punya usut, ada pemicu kenapa jalan gang tersebut akhirnya dibenteng menggunakan batu bata. Seorang ahli waris muncul dan mengklaim sebagai pemilik sah atas lahan yang kini dijadikan jalan oleh warga.

Imbasnya, kejadian ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Benteng dengan tinggi sekitar 3-4 meter itu menutup akses jalan yang puluhan tahun dipakai warga meskipun hanya bisa dilintasi motor dan pejalan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanah tersebut dibenteng oleh Marietje yang disebut sebagai ahli waris. Ada spanduk yang dipasang di benteng itu dengan tulisan 'Tanah Ini Milik Marietje sertifikat hak milik (SHM) nomor 76/2901 tahun 2011 dengan luas 3264 meter persegi'.

"Dibentengnya itu hari Jumat kemarin, pakai batako. Informasinya karena ada konflik antara ahli waris sama warga RT sebelah (RT 04 dan RT 01)," kata Sagimin, Ketua RT 02/12, saat ditemui, Senin (5/8/2024).

ADVERTISEMENT

Sagimin mewakili warga pengguna akses jalan tersebut menyayangkan pembentengan tersebut lantaran berujung pada terganggunya aktivitas warga setempat. "Ya jelas kami menyayangkan kenapa ahli waris menutup jalan ini, padahal jalan ini sudah puluhan tahun dipakai warga," kata Sagimin.

Tak mau berpangku tangan, warga pun melakukan aksi protes pada Sabtu (4/8/2024). Mereka membawa beberapa kertas karton yang dibubuhi tulisan kekecewaan terhadap pembentengan tersebut.

"Saya lahir tahun 60-an, sejak kecil di sini dan menggunakan jalan gang ini. Setiap hari dipakai banyak warga, yang mau sekolah, ke pasar, berdagang, tukang sampah. Sekarang ditutup, kan menyulitkan warga. Kami ingin jalan ini dibuka lagi," kata Kusmayadi, warga setempat.

Sementara, Kepala Desa Kertamulya, Farhan Fauzi, mengatakan pihaknya turut mengawal kasus pembentengan jalan tersebut. Pendampingan dilakukan untuk menghindari keributan antara warga dan ahli waris.

"Kemarin dua hari yang lalu ahli waris atas nama ibu Margareta dan ibu Marietje selaku anak melakukan pembentengan jalan gang. Kami mengawal proses itu karena banyak warga yang melaporkan ke kami agar tidak terjadi kericuhan," kata Farhan.

(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads