Lebih dari 100 orang di Jepang mendapatkan pengalaman tak menyenangkan. Mereka sakit 'berjamaah'.
Itu karena mereka keracunan unagi alias belut bakar. Bahkan, satu orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Dikutip dari detikHealth, peristiwa itu terjadi di sebuah toko Keikyu Department Store di Yokohama. Toko yang diakses sekitar satu jam dari Tokyo tersebut menyediakan unagi yang pekan lalu membuat banyak orang muntah dan diare sepulang dari menyantap makanan tersebut. Pemilih toko Keikyu Department Store di Yokohama, Shinji Kaneko meminta maaf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu pelanggan, wanita berusia 90-an meninggal," kata Shinji Kaneko kepada wartawan awal pekan ini.
Produk-produk tersebut termasuk belut yang dimasak dengan gaya tradisional kabayaki yakni ditusuk, dipanggang, dan disiram dengan campuran kecap asin serta anggur beras mirin yang manis dan lengket.
Dikonsumsi di seluruh dunia, unagi sangat populer di Asia, dan sisa-sisa yang ditemukan di makam-makam Jepang menunjukkan bahwa belut telah dimakan di kepulauan tersebut selama ribuan tahun.
"Penyelidikan oleh petugas kesehatan mendeteksi jenis bakteri yang disebut staphylococcus aureus dalam produk tersebut," kata Keikyu Department Store.
"Kami menanggapi kejadian ini dengan sangat serius dan sangat menyesal. Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan oleh otoritas kesehatan masyarakat," kata Kaneko.
Restoran Isesada yang berbasis di Tokyo, yang mengoperasikan stan di dalam Keikyu Department Store, bertanggung jawab untuk memasak dan menjual langsung produk belut tersebut.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul 140 Warga Jepang Jatuh Sakit usai Makan Unagi, 1 Orang Meninggal
(naf/orb)