Arfi Beberkan Masalah yang Dibidik untuk Maju Pilwalkot Bandung

Arfi Beberkan Masalah yang Dibidik untuk Maju Pilwalkot Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 30 Jul 2024 17:23 WIB
Bacawalkot Bandung, Arfi Rafnialdi.
Bacawalkot Bandung, Arfi Rafnialdi. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar
Bandung -

Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bandung dari Partai Golkar, Arfi Rafnialdi blak-blakan bicara komitmennya untuk maju di Pilkada 2024. Saat berkunjung ke kantor detikJabar, Selasa (30/7/2024), Arfi membeberkan sejumlah masalah yang ia bidik setelah melakukan beberapa kunjungan ke masyarakat.

Dalam agenda kunjungannya ke media, Arfi pun membawa misi untuk mendapat insight baru dalam memantapkan langkahnya maju Pilwalkot Bandung 2024.

"Hari ini program silaturahmi, karena saya meyakini bahwa membangun daerah, kita harus kolaborasi. Dengan para akademisi, media, bisnis, karena berbagai stakeholder penting dalam membangun kota. Jadi silaturahmi, banyak tukar pikiran, saling ngasih masukan, dan ikhtiar untuk memajukan Kota Bandung," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arfi bercerita, setelah melakukan kunjungan ke masyarakat, ia mampu membidik masalah yang paling banyak dikeluhkan. Ternyata, masalah ekonomi di Kota Bandung masih jadi hal besar bagi masyarakat.

Selain itu jelas ada permasalahan tentang sampah, banjir, dan kemacetan. Arfi melihat permasalahan ini kerap dikeluhkan baik oleh masyarakat secara langsung maupun ramai di sosial media.

ADVERTISEMENT

"Waktu saya ke masyarakat, ada beberapa patokan yang saya lihat. Itu warga banyak mengeluhkan harga bahan pokok dan lapangan kerja. Jadi kalau ibu-ibu ngeluhnya harga pokok, kalau anak muda dan bapak-bapak itu tentang lapangan pekerjaan. Keduanya itu sama-sama tentang masalah ekonomi," ucap Arfi.

"Selain itu di rumah, jalanan kita bisa temukan sampah, kemacetan, hal-hal ini sering disampaikan oleh warga. Mungkin akhir-akhir ini nggak banyak keluhan banjir, tapi untuk musim hujan daerah selatan itu pasti akan muncul permasalahan itu lagi," imbuhnya.

Selanjutnya, Arfi membingkai masalah di Kota Bandung yang tengah hangat dibicarakan. Ialah permasalahan PPDB zonasi. Meskipun sistem ini datang dari pemerintah pusat, Arfi melihat adanya beberapa implementasi yang perlu diperbaiki.

"Lalu ini banyak yang ngeluh tentang PPDB. Harapannya, pemerintah ke depan baik kota ataupun pusat, bisa melakukan evaluasi kebijakan PPDB zonasi. Karena melihat sistemnya untuk mendekatkan pilihan sekolah ke rumah, sebetulnya membantu agar biaya atau ongkos nggak mahal. Tapi kan realitanya ada KK yang bertumpukan di sekitar sekolah favorit, sehingga yang warga rumahnya betul-betul dekat jadi nggak dapat haknya," tutur Arfi.

Soal strategi penyelesaian masalah di skala Kota, mungkin Arfi punya cara sendiri. Begitu pun dengan strategi pemenangannya untuk jadi orang nomor satu Bandung.

Ditanya soal persiapan Pilwalkot yang saat ini cenderung belum kelihatan keputusan-keputusannya, Arfi mengaku pihaknya di skala internal tengah menggodok matang-matang. Mengingat waktu untuk pendaftaran cawalkot ke KPU Kota Bandung sudah semakin dekat.

"Ini kan empat minggu jelang pendaftaran KPU, ibaratnya kalau terlihat sepi di luar, di dalam sedang hangat. Karena pada tahapan ini, kandidat berusaha dapat kepercayaan dari DPP Partai. Pun DPP Partai saat ini langsung masuk pada tahapan pasangan, jadi baik partai sendiri atau partai yang bisa jadi koalisinya, sedang merapatkan internal," ucap Arfi.

"Sementara ini jalinan kepercayaan itu saya dapat dari surat tugas Golkar, Demokrat, PSI, dan rekomendasi dari PAN. Yang nanti akan membawa pasangan, saat ini masih dalam tahap penjodohan. Tapi ini lagi tahap PDKT, ya ini konsumsi internal ya, jadi kita tunggu aja pengumumannya," sambung Arfi.

(aau/sud)


Hide Ads