Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat mengungkap faktor yang berhasil menurunkan angka kematian dalam pelaksanaan ibadah haji 2024.
Seperti diketahui, jemaah haji yang wafat pada ibadah haji 2024 mencapai 69 orang. Angka itu menurun hingga 60 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai 116 orang.
Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam menerangkan, dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Kemenag melaksanakan beberapa inovasi sehingga operasional penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya, sebelum pelunasan (biaya haji) ada istitaah kesehatan. Ini luar biasa dampaknya. Salah satu indikatornya adalah jumlah jemaah haji yang wafat tahun ini turun drastis dibanding tahun lalu," kata Ajam dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/7/2024).
"Tahun ini juga para jemaah hanya lewat saja sebentar di Muzdalifah. Kemudian penginapan juga ditempatkan di daerah yang aman dari arus lalu lintas," imbuhnya.
Karena itu, Ajam menganggap pelaksanaan ibadah haji 2024 bisa dikatakan sukses. Selain inovasi, dia menyebut partisipasi berbagai stakeholder juga ikut memberikan dampak positif selama penyelenggaraan haji.
"Ke depan inovasi terus dilakukan oleh Kemenag dalam rangka memberikan layanan yang lebih baik kepada jemaah haji," katanya.
Sementara Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Jabar Boy Hary Novian menambahkan, kuota haji Jabar 2024 mencapai 40.594 orang termasuk petugas dimana 27.526 jemaah diberangkatkan dari embarkasi Bekasi (JKS) dan 13.068 diberantkatkan eari embarkasi Kertajati.
Namun saat ini kata Boy, masih ada jemaah yang tertinggal di Arab Saudi karena sakit. Jemaah itu akan dipulangkan saat kondisinya mulai membaik.
"Sebanyak 6 orang jemaah tertinggal di tanah suci karena sakit. Untuk debarkasi Bekasi sebanyak 2 orang dan debarkasi Kertajati sebanyak 4 orang," jelasnya.
(bba/sud)