Kementeria Kesehatan Jepang menyampaikan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir angka rata-rata harapan hidup meningkat. Angka harapan hidup untuk wanita yakni 87,14 tahun, naik 0,05 tahun dari 2022. Untuk pria naik 0,04 tahun menjadi 81,09 tahun.
Mengutip dari detikHealth, Sabtu (27/7/2024), Japan Times melaporkan penurunan kematian akibat COVID-19 menjadi salah satu faktor peningkatan angka harapan hidup rata-rata warga di Negeri Sakura itu. Selain itu, harapan hidup yang lama juga disebabkan menurunnya jumlah kematian karena kanker.
Angka harapan hidup rata-rata adalah jumlah tahun bayi yang lahir pada tahun tertentu diharapkan hidup, berdasarkan asumsi bahwa tingkat kematian untuk setiap kelompok usia tetap tidak berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2023, wanita Jepang memiliki harapan hidup rata-rata tertinggi di dunia.
Pria Jepang berada di peringkat kelima, turun satu peringkat dari peringkat keempat tahun sebelumnya, dengan negara Asia itu berada di bawah Swiss, Swedia, Norwegia, dan Australia.
Dari pria Jepang yang lahir pada tahun 2023, 75,3 persen di antaranya diperkirakan akan hidup hingga usia 75 tahun, 26 persen hingga usia 90 tahun, dan 9,2 persen hingga usia 95 tahun.
Proporsi wanita Jepang yang diperkirakan akan hidup hingga usia 75 tahun mencapai 87,9 persen, sementara mereka yang akan hidup hingga merayakan ulang tahun ke-90 dan ke-95 masing-masing mencapai 50,1 persen dan 25,5 persen.
Pejabat kementerian kesehatan mengatakan umur panjang baik pria maupun wanita menunjukkan bahwa Jepang memiliki tingkat perawatan kesehatan yang sangat tinggi. Mereka mengatakan akan terus berupaya untuk mempromosikan layanan kesehatan dan kesejahteraan.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Angka Harapan Hidup Jepang Naik, Penduduknya Makin Berumur Panjang.
(kna/sud)