Kota Tasikmalaya belum menjadi kota yang ramah anak. Ada banyak persoalan yang menjadikan kota dengan 10 kecamatan ini sulit menjadi kota yang dianggap ramah anak. Persoalan Kota Tasikmalaya tak ramah anak ini salah satunya dipengaruhi pula perilaku orang dewasa yang kerap mengabaikan hak-hak anak.
"Salah satu contohnya adalah kondisi ruang publik di Kota Tasikmalaya yang tidak ramah anak, karena banyaknya masyarakat yang merokok sembarangan. Padahal semua ruang publik adalah KTR (kawasan tanpa rokok)," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya, Rina Marlina di sela acara Gebyar Peringatan Hari Anak Nasional di stadion Dadaha, Selasa (23/7/2024).
Rina menjelaskan hal-hal kecil seperti itu turut menjadi penyebab Kota Tasikmalaya dianggap tak ramah anak. Lebih dari itu, sejauh ini pun belum adanya peraturan daerah (Perda) tentang Kota Layak Anak, menurut dia, menjadi indikator belum adanya komitmen pemerintah untuk memperhatikan dan melindungi hak-hak anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga belum punya Perda tentang kota layak anak, jadi memang masih banyak kendala yang kita hadapi untuk menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai kota layak anak," kata Rina.
Dijelaskannya salah satu komitmen yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melibatkan atau mengakomodasi aspirasi anak-anak dalam menyusun rencana pembangunan.
Kota layak anak itu sebuah sistem pembangunan yang berbasis pada pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Kita dorong partisipasi anak dengan memberi ruang bagi anak untuk menyampaikan aspirasinya di agenda rencana pembangunan. Suara mereka harus diakomodir," kata Rina.
Hal lain yang menjadi sorotan Rina ada terkait semakin maraknya fenomena anak jalanan muncul di Kota Tasikmalaya. Layaknya fenomena yang terjadi di kota besar, jalanan protokol di Tasikmalaya mulai diwarnai kehadiran anak-anak yang mengamen atau mengemis.
"Fenomena anak jalanan ini juga menjadi rencana kerja kami ke depan. Kami akan melakukan penjangkauan, penanganannya memang tidak cukup dengan dirazia, tapi harus lebih mendalam dengan melakukan pendampingan," kata Rina.
Kegiatan gebyar peringatan Hari Anak Nasional di Kota Tasikmalaya sendiri berlangsung cukup meriah. Ratusan anak ikut ambil bagian dalam kegiatan itu dengan menampilkan berbagai bentuk kesenian. Ada juga kegiatan tarian massal atau flash mob tarian payung geulis. Selain itu ada pula festival permainan tradisional.
(sud/sud)