Infeksi virus berbahaya yang menyerang gajah sedang bikin khawatir. Hal itu terjadi di sebuah kebun binatang.
Tak hanya satu, sudah dua gajah yang nyawanya melayang. Virus apa yang membuat gajah itu sampai mengembuskan napas?
Dikutip detikTravel dari BBC belum lama ini, pihak kebun binatang mengatakan gajah tersebut mati karena Elephant Endotheliotropic Herpesvirus (EEHV) dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virus yang menyerang selaput otak itu, dengan cepat menyebabkan demam dan pendarahan ini memiliki tingkat kematian hingga 85%.
Hampir semua gajah asia membawa virus itu, tetapi hanya berkembang menjadi penyakit pada beberapa gajah dan tidak ada vaksinasi untuk melawannya. Virus itu tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia.
"Kami sangat sedih dengan kematian Zinda, gajah berusia tujuh tahun yang kami cintai, pada tanggal 7 Juli lalu. Kematian gajah itu terjadi setelah kematian gajah lainnya, Avani, pada tanggal 1 Juli, yang terinfeksi virus yang sama," pernyataan kebun binatang.
Tentang Virus Endoteliotrofik
Masih sedikit yang diketahui tentang EEHV, yang menyerang gajah-gajah liar dan gajah-gajah di Asia. Virus ini sering berada dalam kondisi laten pada gajah dan dapat dipicu tanpa peringatan, karena virus ini dibawa tanpa gejala.
EEHV ditemukan pada tahun 1990 dan secara resmi dikarakterisasi pada tahun 1999 oleh para peneliti di Kebun Binatang Smithsonian di Washington DC.
Mereka mengaitkan 10 kasus "penyakit perdarahan yang sangat fatal" pada gajah muda Asia dan Afrika di kebun binatang. Dalam setiap kasus, mereka menemukan "partikel mirip virus herpes" di dalam sel-sel jantung, hati, dan lidah gajah yang mati.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Mematikan Landa Jepang |
Sejak saat itu, virus ini telah mengoyak populasi gajah di kebun binatang. Virus ini telah menyebabkan lebih dari separuh kematian gajah Asia di kebun binatang Eropa dan Amerika Utara selama empat dekade terakhir.
Virus itu telah terdeteksi di suaka margasatwa, taman safari, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, pada kawanan gajah liar di sembilan negara, termasuk di India, Nepal, dan Myanmar.
Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Virus Mematikan Hantui Gajah di Kebun Binatang Eropa dan Amerika Utara
(msl/orb)