Jumat (19/7/2024) siang, petaka menimpa puluhan siswa SMAN 1 Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran. Mereka mengalami keracunan ketika sedang mengikuti agenda masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di sana.
Akibatnya, mereka kemudian harus mendapat perawatan medis. Gejala yang puluhan siswa itu alami di antaranya diare, sakit perut dan mual, setelah diduga mengkonsumsi hidangan makanan yang telah disajikan.
Belakangan, dari 430 siswa, jumlah siswa yang mengalami keracunan itu tercatat mencapai 54 orang. Sebagian besar lalu dilarikan ke Puskesmas Mangunjaya untuk mendapat perawatan.
"Saya dikabari jika anak mengalami sakit perut. Yang dirasakan itu kata anak saya sakit perut, mencret dan mual," ucap salah satu orang tua siswa asal Padaherang, Atikah (45), Jumat (19/7/2024).
Kepala Puskesmas Mangunjaya Suheryanto mengatakan siswa yang keracunan berdatangan ke IGD dengan keluhan pusing, mual, muntah dan diare. Pihak puskesmas lalu melakukan tindakan pemeriksaan.
"Siswa siswi terus berdatangan ke Puskesmas dengan keluhan yang sama, dan Puskesmas pun berinisiatif untuk mendatangi sekolah SMAN 1 Mangunjaya untuk memastikan dengan apa yang terjadi," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya ke Puskesmas Mangunjaya saja, di sekolah pun banyak siswa yang mengalami keluhan yang sama dan dalam penanganan di UKS juga ruang kelas.
Berdasarkan catatan, siswa yang dirawat di Puskesmas Mangunjaya mencapai 16 orang dan UKS SMAN 1 Mangunjaya 21 orang. Selain itu, ada juga yang dalam perawatan di Puskesmas Padaherang 6 orang, di klinik 4 orang, klinik sultan medika 3 orang.
Untuk saat ini jumlah siswa siswi yang sedang dalam perawatan karena keracunan ada 54 orang, dan belum lagi yang rawat jalan.
"Jadi jumlah keseluruhan yang dalam perawatan ada 54 siswa, dan ditambah yang rawat jalan hanya mengalami pusing, lemas dan hanya di kasih obat saja di sarankan untuk beristirahat di rumah," terangnya.
Kapolsek Padaherang AKP Aan Supriatna membenarkan adanya dugaan keracunan tersebut. "Iya itu para siswa baru, Kamis (18/7/2024) habis makan nasi kotak, lalu malamnya ada yang merasakan gejala mual-mual, sakit perut, pusing dan buang air besar. Malamnya juga ada yang sudah dibawa ke Puskesmas," ucapnya.
Menurut dia, ada juga siswa yang baru merasakan gejala tersebut pada pagi harinya. "Jadi berdasarkan laporan anggota ada yang dirawat di ruang kelas, UKS, kemudian ke Puskesmas terdekat," ujarnya.
Aan mengatakan ada sebagian siswa yang sudah pulang ke rumahnya setelah kondisinya dianggap membaik. Untuk penyebab, pihaknya belum bisa memastikan. "Kita belum bisa memastikan apa penyebabnya, namun sebelumnya, mereka makan nasi kotak di sekolah," jelasnya.
Sementara, kejadian ini lalu direspons pihak sekolah. Wakasek SMAN 1 Mangunjaya Nuryaman menegaskan jika siswa yang sakit dirawat itu bukan karena keracunan. "Kami pihak sekolah juga belum tahu untuk penyebab dan kejadiannya seperti apa karena saat ini masih dalam penanganan medis," ungkapnya.
Kemungkinan, dengan kejadian ini siswa siswi mengalami sakit karena berangkat sekolah tidak sarapan terlebih dahulu dan dengan memiliki penyakit lambung. "Alhamdulillah saat ini dalam penanganan medis," pungkasnya.
(ral/iqk)