Sembura Terukat Matahari Sebabkan Pemadaman Radio di Australia-Jepang

Kabar Internasional

Sembura Terukat Matahari Sebabkan Pemadaman Radio di Australia-Jepang

Rachmatunnisa - detikJabar
Sabtu, 20 Jul 2024 02:30 WIB
Ilustrasi Badai Matahari
Ilustrasi badai Matahari (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pitris).
Jakarta -

Matahari nampaknya sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya secara tiba-tiba, Matahari mengeluarkan semburan kelas X atau semburan terkuat.

Melansir detikINET, suar dari bintik Matahari AR3738 terjadi pada Sabtu (13/7) pukul 10.34 malam EDT (atau Minggu 14/7 09.34 pagi WIB). Fenomena itu ditangkap oleh Solar Dynamics Observatory milik NASA.

Sayangnya bagi para pemburu aurora, suar berumur pendek ini tidak menghasilkan lontaran massa koronal (cornal mass ejection/CME), yakni lontaran plasma dan medan magnet dalam jumlah besar dari Matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli fisika surya Keith Strong telah mengawasi tanda-tanda CME dari letusan baru-baru ini. Namun berdasarkan unggahannya di X atau Twitter baru-baru ini, "Tidak mungkin ada aktivitas geomagnetik akibat aktivitas Matahari yang tinggi."

Namun, flare tersebut menyebabkan pemadaman sinyal radio gelombang pendek di seluruh Australia, Asia Tenggara, dan Jepang tak lama setelah letusan. Pemadaman ini umum terjadi setelah flare Matahari yang kuat karena semburan sinar-X yang intens dan radiasi ultraviolet ekstrem yang dipancarkan selama peristiwa ini.

ADVERTISEMENT

Radiasi dari semburan Matahari bergerak ke Bumi dengan kecepatan cahaya dan mengionisasi (mengisi daya listrik) atmosfer bagian atas saat tiba. Ionisasi ini menciptakan lingkungan yang lebih padat agar sinyal radio gelombang pendek frekuensi tinggi dapat melewatinya, untuk memfasilitasi komunikasi jarak jauh.

Artikel ini sudah tayang di detikINET, baca selengkapnya di sini.




(mso/mso)


Hide Ads