Kesedihan Angie gegara Anjingnya Mati Kepanasan di Pesawat

Kesedihan Angie gegara Anjingnya Mati Kepanasan di Pesawat

Syanti Mustika - detikJabar
Senin, 15 Jul 2024 06:00 WIB
ilustrasi pesawat lepas landas
ilustrasi pesawat lepas landas. Foto: Unsplash @jramos10
Jakarta -

Kejadian nahas menimpa salah satu kelurga saat melakoni perjalanan menggunakan pesawat. Anjing kesayangan keluarga itu mati di pesawat dan diduga karena kepanasan.

Mengutip dari detikTravel, Kamis (4/7/2024), New York Post memberitakan, kejeadian itu terjadi pada Minggu, 30 Juni 2024. Saat itu, Angie Engelgau dan suaminya melakoni penerbangan dari Hawai ke Oregon menggunakan Alaska Airlines.

Mereka membawa tiga ekor anjing, yaitu Frank, seekor bulldog prancis berusia empat tahun, saudara betina Charlie, dan Fawn seekor beagle-chihuahua yang berusia 15 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka bertanya apakah mereka boleh mengeluarkan hewan peliharaannya dari kandangnya, namun staf maskapai menolak permintaan mereka. Angie mengklaim hal itu terjadi karena hewan tidak diperbolehkan keluar dari kandangnya, kecuali di area bantuan hewan peliharaan di bandara.

Masih belum jelas apakah hewan peliharaan diperbolehkan keluar dari kandangnya. Juru bicara bandara menyatakan bahwa bandara tidak akan membatasi akses untuk permintaan khusus ini.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari kebijakan yang seharusnya diambil, Angie mengklaim bahwa staf menolak permintaan mereka untuk membiarkan anjing-anjing itu keluar dari kandangnya, walau di luar ruangan.

"Kami hanya duduk di gerbang menunggu penerbangan kami. Dia (Frank) hanya terengah-engah dan kami terus bertanya kepada kru di meja apakah kami bisa mengeluarkan mereka," kata Angie.

Tak kunjung juga mendapatkan izin, pasangan ini nekat diam-diam membawa anjing-anjing ini keluar dari kandang selama 40 menit. Mereka pun memberikan air pada anjing-anjing yang kepanasan ini dan meletakkan mereka di area teduh.

Ketika akhirnya mereka akan naik pesawat, pasangan ini kembali meminta izin untuk mengeluarkan anjing-anjingnya yang mengalami dehidrasi. Namun, tetap staf menolak permintaan mereka. Karena aturan di maskapai, peliharaan tetap di kandangnya di area boarding, selama di pesawat, saat lepas landas, dan mendarat.

Hal yang ditakutkan pasangan ini pun terjadi. Frank tidak lagi bernafas, dan pemiliknya yang putus asa mencoba menyelamatkannya dengan mendinginkan menggunakan batu es. Namun, terlambat.

Gary mengatakan bahwa anjing itu tidak bergerak bahkan ketika dia mengguncangnya dan matanya terbuka ketika dia menariknya keluar dari kandangnya.

"Lidahnya sedikit menjulur, dan dia tidak bergerak atau bernapas. Itu saja," dia mengeluhkan.

Angie tak bisa menahan menangis dan menyesali fakta bahwa mereka tidak membiarkannya keluar dari kandangnya meskipun dia jelas-jelas berada dalam kesulitan.

Dalam sebuah pernyataan, Alaska Airlines mengklaim bahwa mereka menganggap serius kesejahteraan penumpang berkaki empat tersebut dan sedih dengan kematian anjing ini. Namun, mereka menegaskan bahwa mereka mengikuti protokol hewan peliharaan maskapai dan memastikan untuk memberikan perhatian ekstra terhadap mereka selama penerbangan.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Sedih, Anjing Mati Kepanasan di Pesawat.

(sym/sud)


Hide Ads