Demi memajukan dunia pendidikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melakukan inovasi dengan menghadirkan program Beasiswa Ti Bupati (BESTI). Beasiswa tersebut diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu dan ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Penggagas program tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Bupati Bandung, Dadang Supriatna. Melalui tangan dinginnya program tersebut menjadi program prioritas utama Pemkab Bandung.
Dadang menceritakan bagaimana awal mula program tersebut dibentuk. Hal tersebut bermula saat dirinya menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita pernah keliling silaturahmi se Kabupaten Bandung dan menemukan anak-anak yang berprestasi. Tetapi secara ekonomi orang tuanya, punten tidak mempunyai kemampuan," ujar Dadang, kepada detikJabar, Kamis (11/7/2024)
Dengan adanya keluhan tersebut, hati seorang Dadang merasa terpanggil untuk mewujudkan mimpi anak-anak tersebut untuk berkuliah. Dengan kekuatannya dia berhasil membantu anak tersebut.
"Saya merasa terpanggil. Malahan saya diminta sama orang tua tersebut untuk mencarikan beasiswa untuk anaknya melanjutkan kuliah. Alhamdulillah bisa membantu hingga kuliah ke Mesir," katanya.
Setelah menjadi orang nomer satu di Kabupaten Bandung, maka lahirlah program BESTI pada tahun 2022. Dengan sasaran utamanya adalah anak yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi.
"Mahasiswa angkatan pertama sebanyak 80 mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Meningkat lagi tahun 2023 menjadi 125 mahasiswa. Tahun 2024 ini kita tingkatkan lagi menjadi 250 calon mahasiswa," jelasnya.
Dadang mengaku animo masyarakat yang daftar program BESTI tersebut semakin meningkat. Terbukti untuk tahun 2024 sebanyak 2600 calon mahasiswa telah mendaftar.
"Kita terimanya sekitar 130 orang. Gelombang kedua insyaallah yang diterima sebanyak 120 orang. Jumlahnya sekitar 250 orang tahun 2024," ucapnya.
Menurutnya adanya program BESTI berdampak ke dunia pendidikan di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata lama sekolah yang tadinya 8,8 tahun, saat ini sudah mencapai 9,12 tahun.
"Artinya ada efek atau output yang positif. Bukan itu saja, tapi kami juga mengeluarkan program PKBM. Setiap tahunnya 50 ribu orang. Sehingga ini mempengaruhi terhadap rata-rata lama sekolah," bebernya.
Dadang berharap dengan adanya program BESTI tersebut bisa memupuskan anak yang tidak mampu membayar kuliah. Sehingga anak-anak di Kabupaten Bandung bisa semakin berkembang.
"Ini bisa dirasakan bukan hanya Jawa Barat, tapi juga nasional. Kita juga sudah kontrak dengan perguruan tinggi secara nasional se-Indonesia. Jadi kemanapun kuliahnya, program ini bisa terus berjalan," ungkapnya.
"Jadi jangan sampai anak-anak muda ini putus asa tidak melanjutkan kuliah. Maka yang ingin melanjutkan kuliah silakan mendaftarkan program BESTI," pungkasnya.
(yum/yum)










































