Raden Nana Nuriana, mantan Gubernur Jawa Barat periode 1993-2003 tutup usia. Nana Nuriana menghembuskan nafas terakhirnya pada, Kamis (11/7/2024) dini hari sekitar Pukul 04.55 WIB di usia 86 tahun.
Berikut profil Nana Nuriana:
Nana Nuriana lahir di Bandung pada 17 April 1938. Nana Nuriana besar sebagai seorang prajurit TNI. Dia menambatkan pendidikan Akademi Militer Nasional pada tahun 1962.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puncak karir Nana sebagai prajurit TNI terjadi pada periode 1991. Saat itu, Nana Nuriana menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen). Dia kemudian pensiun pada 1993 dan menjadi Gubernur Jawa Barat.
Nana menjalani tugasnya sebagai Gubernur Jabar dua periode. Periode pertama dijalani dari tahun 1993-1998 dan kembali memimpin di periode selanjutnya 1998-2003.
Pada tahun 1995 tepatnya tanggal 23 Agustus, Nana Nuriana meresmikan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang berlokasi di depan Gedung Sate, Bandung. Monumen ini dibuat sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan yang memerdekakan rakyat Jawa Barat.
Dalam Gedung Monumen ini terdapat diorama yang menggambarkan perjuangan pasukan Siliwangi, perundingan Linggar Jati, Operasi Brata Yudha 1962 hingga Konferensi Asia Afrika.
Nana Nuriana juga sempat membantu Presiden Soeharto saat ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta ke wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor pada 1997. Sebelum itu, Jonggol ingin dijadikan sebagai kota mandiri lebih dulu.
Nana saat itu juga sempat meminta DPRD Jawa Barat agar menjadikan wilayah penyangga Jonggol sebagai pusat pemerintahan provinsi yang baru. Lokasinya berada di Cikalongkulon, Cianjur serta sebagian desa di Jonggol selatan.
Akan tetapi, hingga jabatan Nana Nuriana selesai, pemindahan tersebut tidak terlaksana. Pascareformasi, Nana Nuriana juga menjadi tokoh penting dibalik pembentukan Provinsi Banten.
(bba/tya)