Menjadi anak seorang konglomerat ternyata tak selamanya menyenangkan. Hal itu dirasakan oleh Pete Ballmer, anak dari CEO Microsoft Steve Ballmer yang kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Harta Steve Ballmer berada di kisaran USD 134 miliar atau sekitar Rp 2.100 triliun. Ia bahkan menyalip kekayaan mantan bosnya, Bill Gates. Lalu bagaimana menjadi anak seorang Steve Ballmer ?
Pete Ballmer, salah seorang dari tiga anak Steve Ballmer menceritakan bagaimana rasanya tumbuh bersama ayah yang sangat kaya. "Saya merasa sangat tidak nyaman dengan semua ini untuk waktu yang lama," kata Pete Ballmer dalam wawancara belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pete adalah seorang stand up comedian berusia 29 tahun yang pernah menjadi manajer di sebuah perusahaan. Dikutip detikINET dari Yahoo, dia mengaku mendapatkan perlakuan istimewa hingga usia pertengahan 20-an.
Dia ingat mengunjungi Patung Liberty bersama keluarganya saat masih kecil dan menyantap makan siang enak di ruang makan eksklusif tepat di sebelah antrean panjang pengunjung yang menunggu untuk memesan makanan. Ya, mereka tak perlu mengantre.
Pete juga mendapat banyak perhatian tidak diinginkan. Di sekolah menengah, ia mengingat ada yang meneriakinya, "Apple lebih baik.". Saat pertandingan basket, salah satu rekan setimnya mengungkit ayahnya dan berkata, "Saya rela membunuh untuk berada di posisimu."
Ketidaknyamanan itu berlanjut hingga dewasa. Ketika pertama kali stand-up di kampus, dia mengubah nama panggungnya jadi Pete Bronson agar tidak dikaitkan dengan ayahnya. "Itu bukan sesuatu yang saya ingin jadi bagian dari diri saya. Sungguh bikin frustasi melihat orang-orang menanamkan hal itu pada saya," cetusnya.
Tentu saja, uang tidak pernah menjadi masalah. Pete mengatakan ayahnya sudah menjadi presiden Microsoft ketika dia lahir dan dipromosikan jadi CEO ketika dia berusia 9 tahun. Sang ayah memberinya persentase layak atas saham Microsoft, bernilai ratusan dan ribuan dolar saat dia berusia 25 tahun.
Dia kerap pergi berlibur bersama keluarga dan dibesarkan di sebuah rumah dengan lima kamar mandi. Ia bahkan meyakinkan ayahnya untuk membeli tim basket LA Clippers.
Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.