.webp)
Dikutip dari detikInet, robot itu ditemukan dalam keadaan tak berfungsi setelah jatuh dari tangga setinggi dua meter pekan lalu. Seorang saksi mata melihat robot itu sempat berputar-putar di satu titik sebelum bunuh diri.
Puing-puing robot itu sudah dikumpulkan dan akan dianalisis oleh perusahaan produsennya untuk menentukan penyebab jatuhnya. Selama bekerja di balai kota Gumi, robot itu sering membantu mengirimkan dokumen, mempromosikan kota, dan mengirimkan informasi kepada warga lokal.
"(Robot) itu secara resmi merupakan bagian dari balai kota, salah satu dari kami. (Robot) itu bekerja dengan tekun," kata salah satu petinggi Pemerintah Kota Gumi, seperti dikutip dari AFP, Kamis (27/6/2024).
Media lokal di Korea Selatan ramai-ramai mempertanyakan penyebab robot itu bunuh diri. Netizen di Korea juga ingin mengetahui apakah robot itu mengalami bullying di tempat kerja atau bekerja terlalu keras.
"Dia bunuh diri karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya," komentar pengguna leed**** di situs Naver News.
"Dia meninggal hanya satu tahun setelah bergabung. Kalau memang (pekerjaannya) berat sekali, dia seharusnya dimakamkan di pemakaman nasional," kata asdf****.
"Sebuah robot bunuh diri. Pelayanan publik di Korea benar-benar menakutkan," kata min****.
Robot itu mulai bekerja di balai kota Gumi pada Agustus 2023, pertama kalinya pemerintah setempat mempekerjakan sebuah robot untuk menjadi petugas administrasi. Robot itu bekerja dari pukul 9.00 sampai 18.00 dan memiliki kartu identitas pegawai sipil.
Robot itu dibuat oleh Bear Robotics, startup asal Silicon Valley spesialis produsen robot pelayan. Berbeda dengan robot lainnya yang hanya bisa menjelajahi satu lantai, robot PNS ini bisa menggunakan lift dan berpindah lantai sendiri.
Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini. (vmp/yum)
