Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Seorang pria menggegerkan warga maupun pengendara yang sedang melintas di perbatasan Kota Bandung dan Kota Cimahi. Pasalnya, dia ditemukan dengan kondisi tergantung di Flyover Cimindi pada Jumat (28/6/2024).
Kasus tersebut pertama kali disadari warga sekitar pukul 05.30 WIB. Jasad pria yang mengenakan sweater hitam dengan kondisi mulut dan matanya terlakban itu kemudian dievakuasi ke RS Sartika Asih Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses evakuasi pria yang tergantung di Flyover Cimindi itu pun selesai sekitar pukul 08.00 WIB. Salah satu petugas yang mengevakuasi korban adalah Harmoko, Anggota Rescue Diskar PB Kota Bandung.
Saat dihubungi detikJabar, Harmoko mengatakan timnya mendapat informasi kejadian tersebut sekitar pukul 06.30 WIB. Setengah jam kemudian, tim penyelamat kemudian sudah tiba di lokasi kejadian.
Setelah menyiapkan sejumlah alat penyelamatan, Harmoko ditunjuk untuk mengevakuasi korban dari ketinggian. Berbekal pengalaman rescue yang sudah ia lakoni sejak 2017, proses evakuasi itu pun akhirnya berjalan tanpa hambatan.
"Evakuasi tadi berlangsung sekitar 20 menit. Setelah kita koordinasi dengan Inafis dan kepolisian, evakuasi kita lakukan dengan cara menggunakan alat-alat vertikal," kata Harmoko.
Saat evakuasi berlangsung, Harmoko sepintas melihat sejumlah benda di dekat lokasi pria yang tergantung itu. Selain secarik tulisan wasiat, ada juga lakban hingga puntung rokok.
"Kalau tadi saya lihat ada 3 helai tali tambang yang diikatkan ke tiang jembatan. Tali itu yang diikatkan langsung ke leher korban. Terus dari tiang jembatan, sebelum saya evakuasi, itu ada kayak surat wasiat, lakban dan ada pungtung rokoknya," ucap Harmoko.
Harmoko mengaku tidak mengalami kendala yang menghambat proses evakuasi. Tapi, ia sempat menemui masalah lantaran kondisi tangan kiri korban sudah kaku saat proses evakuasi dilakukan.
Begitu evakuasi dilakukan, Harmoko pun memposisikan tubuhnya dengan memeluk jasad korban tersebut. Dari ciri-ciri yang ia lihat, Harmoko menduga korban berusia sekitar 27 tahun.
"Jadi waktu saya coba mau masukin tali safety ke korban, itu agak kesulitan karena tangan kirinya kaku. Kalau luka, dari postur mukanya enggak terlihat, ketutupan hoodie terus mulut dan matanya terlakban," terangnya.
Setelah evakuasi itu selesai, polisi langsung menangani kasus tersebut. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Sartika Asih Bandung untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: Wasiat Pria Tergantung di Flyover Cimindi |
"Kami hanya membantu evakuasi sampai masuk kantung jenazah. Setelah itu, penangannnya oleh polisi. Dan informasinya masih dalam penyelidikan," katanya.
Terlepas dari latar belakang terjadinya kasus ini, Harmoko turut berbela sungkawa atas insiden ini. Ia juga mengucapkan duka cita kepada keluarga yang telah ditinggalkan.
(sud/sud)