Video yang beredar di media sosial itu berupa protes dan sindiran yang dilontarkan oleh warga Kampung Pasir Ahad, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Bandung Barat itu dituangkan pada beberapa lembar kertas karton.
Beberapa kertas karton warna-warni itu dibubuhkan tulisan 'Pajak Harus, Jalan Tak Diurus'. 'Sumbangan Perbaikan Jalan Bukan dari Pemda atau Dinas, dari Warga dan Pengusaha'. Ada lagi karton bertuliskan 'Swadaya Masyarakat, Kami Merasa Dikucilkan'.
Ketua RW 02 Desa Cikole, Tantan mengatakan kertas karton itu dibuat lantaran kekesalan dan keresahan warga sudah memuncak mengingat tak kunjung ada aksi nyata dari pemerintah.
"Jadi jalan ini rusak sudah bertahun-tahun, tapi sama pemerintah sama sekali belum diperbaiki. Banyak warga yang jatuh, terus kalau ada kendaraan itu batu-batu kecil suka ngacleng ke kaca rumah," kata Tantan saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2024).
Tak mau menunggu lagi, Tantan menyebut warga akhirnya berembuk. Dari situ akhirnya warga memutuskan memperbaiki jalan yang rusak sepanjang 400 meter itu secara swadaya.
"Akhirnya diputuskan swadaya saja, karena kalau menunggu pemerintah tidak ada realisasinya. Kita sudah pernah mengajukan ke desa, tapi sama tidak direspons juga," kata Tantan.
Warga kemudian mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Mereka mendapat sumbangan dari beberapa pengusaha dan dermawan hingga terkumpul uang Rp100 juta.
"Kita rencananya perbaiki dengan rabat beton, untuk pekerjanya semua dari masyarakat di sini juga. Kebetulan uang yang terkumpul sampai Rp100 juta," kata Tantan.
Jalan Pasir Ahad itu merupakan jalur alternatif wisata namun merupakan akses utama penghubung beberapa desa di wilayah Kecamatan Lembang.
"Jadi kalau jalan ini bisa jadi alternatif saat macet karena ramai wisatawan. Bisa menuju Gunung Tangkuban Parahu, Ciater Subang, tapi utamanya kan menghubungkan beberapa desa di wilayah Cikole dan sekitarnya," ujar Tantan.
(dir/dir)