Bawa Batu Bulan Langka, Pesawat Antariksa China Tiba di Bumi

Kabar Internasional

Bawa Batu Bulan Langka, Pesawat Antariksa China Tiba di Bumi

Virgina Maulita Putri - detikJabar
Kamis, 27 Jun 2024 02:00 WIB
Sebuah pesawat luar angkasa China tak berawak yang membawa batu dan tanah dari Bulan tiba di Bumi pada Kamis (17/12) pagi waktu setempat. Pesawat antariksa yang dikenal Change-5 mendarat di Mongolia Dalam, China Utara.
Detik-detik Batu dari Bulan yang Dibawa China Tiba di Bumidetik-detik batu bulan (Foto: Screenshoot AFP).
Jakarta -

China kembali mengukir sejarah setelah misi luar angkasanya berhasil sempurna. Untuk pertama kalinya, misi Chang'e 6 milik China berhasil membawa pulang sampel bebatuan dari sisi terjauh Bulan.

Melansir detikInet, momen bersejarah ini terjadi usai kapsul Chang'e 6 yang membawa sampel dari Bulan mendarat di wilayah Oronomi Mongolia Dalam di China pada Selasa (25/6) pukul 14.07 waktu setempat.

Livestream yang disiarkan CCTV menunjukkan kapsul tersebut mendarat dengan bantuan parasut dan disambut sorak sorai di pusat kontrol badan antariksa China (CNSA). Tim CNSA menemukan kapsul hanya beberapa menit setelah mendarat dan langsung melakukan pengecekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misi eksplorasi bulan Chang'e 6 telah sukses besar," kata Kepala CNSA Zhang Kejian dari ruang kontrol misi, seperti dikutip dari CNN, Selasa (25/6/2024).

Misi Chang'e 6 pertama kali diterbangkan pada 3 Mei lalu. Wahana itu, tiba di orbit lima hari setelahnya. Pada 1 Juni, wahana pendarat atau lander berhasil mendarat di cekung South Pole-Aitken (SPA) di sisi terjauh Bulan.

ADVERTISEMENT

Kemudian, wahana itu mengumpulkan sekitar 2 kg sampel bebatuan dan debu Bulan menggunakan sekop dan bor. Muatan berharga itu dibawa kembali ke orbit Bulan menggunakan wahana ascender pada 3 Juni dan bertemu dengan wahana pengorbit beberapa hari setelahnya.

Sampel berharga itu disimpan di kapsul khusus sebelum memulai perjalanan pulang ke Bumi pada 21 Juni. Perjalanan panjangnya berakhir setelah kapsul itu berhasil mendarat di Bumi.

Misi ini dibilang bersejarah karena sisi terjauh Bulan yang masing jarang dijamah. Berbeda dengan sisi terdekat Bulan yang menghadap Bumi dan sudah beberapa kali dikunjungi oleh pesawat luar angkasa dan bahkan astronaut.

Sisi terjauh Bulan lebih sulit dijelajahi karena hambatan komunikasi dengan Bumi, karena itu misi Chang'e 6 membutuhkan satelit relay agar dapat berkomunikasi dengan pusat kontrol di Bumi.

Sampel bebatuan yang dibawa pulang Chang'e 6 akan diteliti oleh ilmuwan China terlebih dahulu sebelum aksesnya dibuka untuk ilmuwan internasional. Sampel ini diharapkan bisa mengungkap misteri di balik evolusi Bulan, Bumi, dan tata surya.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads