KSAD Jenderal Maruli Lepasliarkan Hewan Langka di Pegunungan Sanggabuana

Kabupaten Karawang

KSAD Jenderal Maruli Lepasliarkan Hewan Langka di Pegunungan Sanggabuana

Irvan Maulana - detikJabar
Selasa, 25 Jun 2024 15:20 WIB
Pelepasliaran hewan langka di Pegunungan Sanggabuana, Karawang.
Pelepasliaran hewan langka di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (Foto: Irvan Maulana/detikJabar).
Karawang -

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simajuntak melepasliarkan sejumlah hewan langka di Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang. Pelepasliaran hewan langka dilakukan sebagai komitmen dalam upaya pelestarian lingkungan, pada kawasan Hutan Lindung Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Kostrad Sanggabuana, Kabupaten Karawang.

"Hari ini sebenarnya ada beberapa rangkaian kegiatan, seperti melepasliarkan satwa dilindungi. Ini juga memerlukan waktu 1 tahun di BBKSDA untuk siap dilepas, kami juga meninjau hasil tani yang diolah warga sekitar di kawasan daerah latihan untuk penghidupan mereka," kata Maruli, usai melepas liarkan satwa langka di Denharrahlat Kostrad Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Selasa (25/6/2024).

Satwa yang dilepasliarkan, yakni empat ekor Elang Brontok atau Elang Jawa, empat ekor landak, empat ekor kukang, serta dua ekor ular kobra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hewan-hewan tersebut merupakan satwa endemik dari Pegunungan Sanggabuana, dimana satwa ini juga harus dilindungi untuk tidak diburu di alam liar, makanya kita juga berdayakan warga sekitar dengan membentuk kelompok tani, serta kelompok ternak," kata dia.

Maruli mengungkapkan, Denharrahlat Kostrad merupakan wilayah hutan lindung di Pegunungan Sanggabuana, maka pihaknya menginginkan masyarakat juga terlibat dalam pemeliharaannya.

ADVERTISEMENT

"Ini merupakan kawasan hutan lindung, makanya kita lepaskan di sini, nanti bisa ditanyakan detailnya berapa luas yang menjadi hutan lindung, makanya kita ingin masyarakat juga terlibat menjaga hutan lindung, berapa luas lahan yang bisa menjadi lahan pertanian ini juga sudah kita hitung. Sebenarnya masyarakat sangat ingin ikut terlibat dalam pengolahan pertanian di sini, tetapi tetap ada batasan-batasan daerah BKSDA dan Kementerian Lingkungan Hidup," paparnya.

Pelepasliaran satwa langka ini, kata Maruli, merupakan hal istimewa, sebab untuk melepas liarkan satu satwa butuh hingga setahun melalui rehabilitasi oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) di Garut.

"Melepasliarkan satwa ini ternyata memakan waktu yang lama, ini saja hampir satu tahun direhabilitasi oleh BKSDA di Garut. Tapi kami TNI AD khususnya Kostrad berkomitmen mempertahankan lingkungan yang asri, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat," imbuhnya.

Selain melepasliarkan satwa langka, dalam kesempatan itu, Maruli juga memberikan sejumlah bantuan serta meninjau ladang panen cabai hasil petani binaan Kostrad, bahkan ia juga melakukan pengarahan prajurit yang hendak ditugaskan untuk pengamanan perbatasan (Pamtas).

"Iya tadi juga kita lihat hasil panen petani cabai, serta kambing ternak kelonpok masyarakat sini binaan Kostrad, setelah ini acara internal kita pengarahan prajurit yang akan bertugas sebagai Satgas Pamtas," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads