Wakil Bupati Sukabumi sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri melakukan monitoring gerakan intervensi pencegahan stunting di Posyandu Melati, Kecamatan Cikakak. Hal ini dilakukan guna memastikan keberlangsungan gerakan intervensi pencegahan stunting secara serentak se-Indonesia.
Adapun sasaran utama program tersebut, yaitu ibu hamil, bayi dan balita, serta calon pengantin (catin). Ia menerangkan Posyandu Melati ada 76 bayi dan balita yang akan dilakukan pengukuran, 13 Ibu Hamil, dan 21 calon pengantin.
Iyos menyampaikan hasil pengukuran prevalensi angka stunting di Kecamatan Cikakak hari ini sebesar 7 persen. Menurutnya, angka tersebut merupakan bukti nyata dari gerakan intervensi pencegahan stunting di Kabupaten Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga angka ini bisa bertahan dan menjadi pembuktian, sehingga nantinya kita akan menghasilkan data yang valid dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi," ungkap Iyos dalam keterangan tertulis, Senin (24/6/2024).
Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia, iata Iyos, angka stunting Kabupaten Sukabumi mencapai 27 persen. Namun berdasarkan realita di lapangan, ia menilai angka stunting Kabupaten Sukabumi di bawah itu.
"Mudah-mudahan dengan adanya gerakan intervensi bisa membuktikan data akurat by name by address," ujarnya.
Ia pun menegaskan target angka stunting di Sukabumi bisa menurun hingga 14 persen sesuai target nasional. Iyos mengaku optimistis akan terus bekerja sama dengan seluruh tim untuk mengentaskan isu stunting di Kabupaten Sukabumi.
"Semoga masyarakat yang menjadi sasaran bisa mendukung program gerakan intervensi pencegahan stunting ini agar datang ke Posyandu," tandasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pada Sabtu (22/6) Iyos bersama rombongan turut melakukan monitoring di Kecamatan Jampangkulon dan Surade.
(ncm/ega)