Siapa yang tidak kenal dengan sosok Umuh Muchtar? Pria yang merupakan salah satu tokoh sepakbola di Jawa Barat maupun nasional itu tentu banyak disukai oleh masyarakat terutama yang berkaitan dengan tim sepakbola Persib Bandung.
Di balik sosok Umuh itu, rupanya terdapat hal lain yang menyita perhatian masyarakat, salah satunya tempat kediaman dari Umuh yang berada di Dusun Ciluluk, Desa Margajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Baca juga: Daftar Terbaru Pemain Incaran Persib Bandung |
Pada kesempatan kali ini, detikJabar berkesempatan berbincang langsung bersama dengan pemilik rumah yang tak lain Umuh untuk membahas lebih jauh terkait dengan awal mula kepemilikan rumah gedongan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Umuh, rumah tersebut dibelinya pada tahun 2006 silam. Saat itu, terdapat pensiunan anggota TNI yang menawarkan rumah di Tanjungsari, Sumedang, tersebut. Bahkan, untuk menawarkan rumah tersebut pensiunan anggota TNI itu mendatangi Umuh secara langsung.
"Ini ada rumah di sini saya juga tidak menyangka akan punya rumah di sini apalagi dikelilingi sama orang baik di sini. Dulu ada Pak Letkol Nasution sekarang sudah pensiun mau menjual rumah ini awalnya sampai bertahun-tahun tidak laku sampai dipasang plang," ujar Umuh saat berbincang bersama detikJabar belum lama ini.
"Beliau nelfon ke saya yang ngangkat itu ke pembantu saya yang biasanya tidak pernah ngebangunin saya tiba-tiba ngetok pintu kamar saya, katanya Pak Nasution mau nyamperin saya sudah di perjalanan saya langsung siap-siap dan benar yang punya rumah ini datang," sambungnya.
Singkat cerita, Umuh saat itu tidak memiliki niat untuk membeli tempat tinggal di Sumedang, sebab sebelumnya Ia telah membidik dan merencanakan memiliki rumah di Kabupaten Garut.
![]() |
"Dulu tidak seperti ini sudah dibongkar semua ngajak ke saya buat lihat rumah cuman kata saya bilang buat apalah saya, karena saya waktu itu mau bangun rumah tuh di Garut," katanya.
Sebelum melihat langsung terkait dengan bentuk dari rumah itu, Umuh mengaku diberitahu bahwa rumah tersebut layaknya berbentuk vila. Namun, sesampainya di rumah yang ditawari, kondisi itu dirasa jauh dari ekspektasinya.
Meski demikian, Ia bersama dengan sang istri merasa cocok dan nyaman dengan kondisi dari rumah itu, hingga akhirnya Ia membeli rumah tersebut dan membatalkan niatnya memiliki rumah di wilayah Garut.
"Ya itulah namanya jodoh saya juga sempat sampai saya waktu itu naik mobil aja nggak boleh katanya biar sama dia aja kebetulan sama istrinya juga Pak Nasution. Terus sama datang ke sini awalnya dia bilang ini tuh vila, kalau vila itu kan biasanya jauh di mana di gunung atau tempat terpencil, saya bilang ini bukan vila soalnya banyak tetangga. Akhirnya saya putuskan untuk mengurungkan bangun rumah yang di Garut," ungkapnya.
Baca juga: Welcome Home, Robi Darwis! |
"Ada cerita lain waktu itu saya bilang ke notaris kan saya punya notaris juga dibawalah sama saya terus saya kasih tau juga Pak Nasution dan keluarganya anaknya juga harus hadir agar menyaksikan bahwa ini di jual supaya anak-anak mereka tahu juga," tuturnya.
Bukan hanya cerita itu saja, Umuh juga memaparkan terdapat hal yang tidak bisa Ia lupakan sampai dengan saat ini. Sebab, rumah yang baru dibelinya tersebut memiliki nomor yang sama dengan rumah utamanya di Bandung. Bukan hanya itu, rumah di Sumedang juga menghadap ke bagian utara.
![]() |
"Waktu itu notaris bilang kalau ini jalan desa mah saya protes terus saya panggil Pak RT sini tapi sekarang sudah meninggal nanya kalau ini jalan apa terus katanya jalan desa oh berarti sama kayak rumah saya yang di Bandung Kiara Condong, terus saya nanya juga ada nomornya atau tidak terus dia ngasih liat tidak besar atau kecil nomor 54 nah saya kaget gitu yah sama juga, terus saya tanya lagi ini menghadap ke mana tapi bener sampai saat ini aja saya nyangkanya menghadap ke timur tapi katanya ini menghadap ke utara nah ko sama juga," katanya.
"Allhamdulilah lah akhirnya kita beli dulu belum seperti ini belum ada bangunan-bangunan yang ada kandang ayam terus kebun singkong lah macem-macem kebun lah tidak terbentuk akhirnya saya perbaiki saya beresin dulu juga ada pohon duren segala macam, ini juga masih ada yang lama kayak pohon rambutan," pungkasnya.
(dir/dir)