Hari Musik Sedunia jatuh pada Jumat, 21 Juni 2024. Peringatan ini sebagai tanda betapa pentingnya musik bagi peradaban manusia.
Mungkin kita tidak bisa memainkan alat musik atau bernyanyi, tapi kita dapat terhubung dengan ritme dan melodi. Hari Musik Sedunia atau Fête de la Musique, pertama kali dimulai di Prancis, sampai akhirnya dirayakan seluruh dunia. Simak berikut sejarah, fakta, dan cara perayaannya.
Asal-usul Hari Musik Sedunia
Hari Musik Sedunia dimaksudkan untuk membuat musik lebih inklusif dan mendorong manusia lebih banyak berinteraksi dengan semua jenis lagu. Hari Musik Sedunia juga merupakan kesempatan bagi para musisi agar terhubung dengan audiens mereka di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan Hari Musik Sedunia ini sebagai ajakan untuk mengenal lebih dalam tentang musik, mulai dari irama, melodi, cara bernyanyi, hingga cara memainkan alat musik. Mulanya, alat musik tertua di dunia yakni seruling Neanderthal, dibuat oleh Neanderthal pada 60.000 tahun yang lalu.
Lambat laun, musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Sampai akhirnya, Hari Musik Sedunia dimulai di Prancis. Saat itu, peringatan tersebut dicetuskan Maurice Fleuret kala menjadi Direktur Musik dan Tari di Kementerian Kebudayaan pada Oktober 1981.
Dalam sebuah studi yang ditulis pada tahun 1982 tentang kebiasaan budaya Prancis, Fleuret menemukan bahwa setiap satu dari dua orang memainkan alat musik. Karena banyaknya orang yang tertarik dengan musik, dia mulai memikirkan cara untuk menyatukan orang-orang di jalanan dengan musik.
Terciptalah Hari Musik pertama, atau "Fête de la Musique" yang berlangsung di Paris pada tahun 1982. Fête de la Musique mempromosikan musik dengan dua cara yakni mendorong musisi baru dan profesional untuk tampil di jalanan dan dengan menyelenggarakan konser musik gratis.
Festival ini mencakup semua genre musik, sehingga publik dapat terpapar musik baru. Di bawah slogan "Faites de la musique" yang artinya "membuat musik", organisasi resmi Fête de la Musique di Paris mendorong agar konser dibuat gratis untuk umum dan seniman bisa bermain secara gratis.
Selama beberapa tahun terakhir, festival ini dikenal di kancah internasional, hingga akhirnya dirayakan oleh lebih dari 120 negara di seluruh dunia. Peringatan itu berevolusi hingga akhirnya menjadi Hari Musik Sedunia.
Fakta Hari Musik dan Peradabannya di Indonesia
Berikut ada fakta-fakta unik seputar hari musik dan fase peradabannya di Indonesia, dikutip dari laman Kemendikbud.
1. Musik Jadi Media Mengungkapkan Perasaan
Laman Kemendikbud mengutip pernyataan Alan P. Merriam dalam buku The Anthropology Of Music. Ada beberapa fungsi musik bagi manusia, salah satunya sebagai media untuk mengungkapkan perasaan, emosi, dan ide-ide seseorang.
Maka tak heran jika dalam lagu, setiap liriknya mengandung makna yang dapat kita sesapi dan tak jarang digunakan untuk mengekspresikan perasaan.
2. Musik Jadi Pemersatu Masyarakat
Musik juga dapat menjadi bentuk keindahan atau penghayatan estetis. Selain itu, musik juga jadi pemersatu masyarakat. Sebab dengan musik, masyarakat dapat tergabung menjadi suatu kelompok yang memiliki satu pandangan akan makna musik.
3. Musik Sebagai Identitas Budaya
Musik juga jadi identitas budaya, maka keberadaannya lekat dengan peradaban di Indonesia. Selain pengaruh dari budaya, musik di Indonesia juga terpengaruh dengan budaya musik luar yang masuk ke Nusantara.
Beberapa di antaranya yakni gambus dan qasidah dari musik Islam Timur Tengah, keroncong dari pengaruh Portugis, dan dangdut yang dipengaruhi musik Hindi. Keroncong menjadi genre musik Indonesia sejak orang-orang Portugis memasuki Indonesia dengan membawa alat musik Eropa.
Salah satu lagu keroncong paling terkenal adalah Bengawan Solo, yang ditulis pada tahun 1940 oleh Gesang Martohartono, seorang pemusik dari Solo. Masuk ke tahun 1970-an, genre dangdut mulai populer di Indonesia.
Dua pedangdut terkenal Indonesia di masanya ialah Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih. Musik ini juga terkenal di Malaysia sebagai simbol bangsa Melayu. Hingga di periode yang sama, antara 1960-1970, genre Pop mulai merebak di Indonesia.
Koes Plus, salah satu pionir musik pop Indonesia yang dulu bernama Koes Bersaudara, dianggap sebagai salah satu pionir musik pop dan rock 'n roll Indonesia. Pengaruh musik The Beatles dikenal terlihat kental dalam band ini. Disusul dengan hadirnya musisi dan penyanyi seperti Chrisye, Titiek Puspa, dan Ebiet G. Ade.
4. Hari Musik Sedunia Dirayakan di Lebih Dari 120 Negara
Hari Musik Sedunia terkenal karena mendorong musisi yang bercita-cita tinggi, muda, dan profesional untuk bermain. Hari Musik Sedunia diperingati di lebih dari 120 negara, dengan konser publik gratis diadakan di taman, stadion, dan ruang publik lainnya.
Hari Musik Sedunia atau World Music Day memiliki nama yang berbeda di berbagai negara, misalnya 'La Fête de la Musique' di Perancis, 'Make Music Day' di Inggris, 'Festa della Musica' di Italia atau 'Swieto Muzyki'di Polandia.
Cara Merayakan Hari Musik Sedunia
Berikut ini cara memperingati Hari Musik Sedunia yang dapat dilakukan seluruh warga dunia.
1. Memainkan Alat Musik atau Belajar Instrumen
Bagi detikers yang sudah jago, mainkanlah alat musik kalian dan tunjukkan ke sosial media! Tapi kalau belum bisa, maka jadikan hari ini tekad untuk belajar instrumen musik yang kini bisa dilakukan secara online, salah satunya dengan menonton YouTube.
2. Ciptakan Musikmu
Berkreasilah dan ciptakan melodi atau lagumu sendiri. Kalau belum bisa memainkan alat musik asli, ambil beberapa benda di rumah, lalu ajak teman-teman berkumpul untuk bermain dan menciptakan musik bersama-sama.
3. Mainkan Genre Musik Tertentu
Kamu bisa coba keluar dari genre yang biasa kamu dengarkan. Jangan sungkan untuk menjelajahi artis dan genre musik terbaru. Hal ini dapat memperluas pemahaman kita tentang musik.
Nah detikers, itulah tadi sejarah, fakta, dan cara perayaan Hari Musik Sedunia 2024. Semoga membantu ya!