Pasar Baru Bandung yang kini disebut dengan Pasar Baru Trade Center merupakan pasar tertua yang ada di Bandung. Lokasinya terletak di Jalan Otto Iskandardinata No. 152, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung.
Pasar ini telah berdiri pada tahun 1906. Tentu saja pasar ini telah menopang sebagian besar ekonomi masyarakat selama lebih dari 1 abad.
Selain menopang perekonomian, Pasar Baru juga pasti berpengaruh pada aspek sosial-budaya hingga ekologi masyarakat Bandung. Sayangnya dengan sejarahnya yang panjang, kini Pasar Baru Bandung terancam karena maraknya e-commerce.
Berikut penjelasan mengenai sejarah panjang Pasar Baru Bandung dan kondisinya sekarang.
Sejarah dan Perkembangan Pasar Baru Bandung
Mengutip dari website resmi kota Bandung, Pasar Baru merupakan pasar tradisional yang menggantikan pasar di daerah Pecinan yang didirikan pada tahun 1884. Awalnya, pasar ini digunakan untuk menampung para pedagang yang berasal dari Pasar Tjigoeriang di Kepatihan.
Pasar Tjigoreiang sebenarnya lebih dulu dibangun yaitu pada tahun 1812, tetapi rusak dan terbakar akibat kerusuhan pada 30 Desember 1842. Kemudian setelah ramai, dibangunlah Pasar Baru pada 1906.
Sebagian besar bangunannya sudah dalam bentuk pasar yang permanen, karena sudah banyak jajaran toko bagian depan dan los-los pasar dibagian belakang. Pada masa lalu, Pasar Baru adalah tempat favorit bagi para pedagang pribumi, Arab, dan Cina untuk berjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada masa kolonial ketika Belanda membangung Kota Bandung, banyak pedagang dari luar daerah seperti Tasikmalaya, Garut, Pekalongan, Cirebon, Banten, hingga Palembang datang ke Pasar Baru.
Pasar Baru semakin ramai hingga pada 1930 sudah banyak bangunan permanen yang besar dan bertingkat. Pasar Baru kembali direnovasi pada 1970 dengan versi modern tetapi tidak menghilangkan kesan tradisionalnya.
Kemudian pada 2001 Pasar Baru kembali dibangun dengan konsep yang lebih modern dan telah menjual lebih banyak jenis barang sehingga kesan pasar tradisional mulai memudar. Hingga pada tahun 2003 Pasar Baru diresmikan dengan konsep modern dan berganti nama menjadi Pasar Baru Trade Centre.
Jika kamu berkunjung ke Pasar Baru Sekarang, masih ada sisa-sisa sejarah pasar baru pada nama beberapa jalan besar atau gang-gang kecil di Pasar Baru. Contoh nama-namanya adalah Dulatip, Tamim, Alkateri, Ence Aziz, Durman, dan nama jalan lainnya. Nama-nama tersebut bukanlah orang sembarangan, mereka adalah para saudagar pribumi yang pernah menetap dan berdagang di tempat tersebut.
Kini, Pasar Baru telah menjadi tujuan wisata belanja populer baik bagi warga lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Bandung. Di pasar ini, ada berbagai macam barang yang dijual. Sebagian besar berupa sandang dengan harga yang terjangkau.
Kondisi Pasar Baru Bandung Sekarang
Setelah menjadi pasar modern pada 2003, Pasar Baru Bandung semakin maju dan menopang sebagian besar ekonomi Bandung. Pasar Tersebut juga menjadi tempat utama bagi masyarakat untuk mencari sembako, sandangan, dan berbagai keperluan lainnya. Tak heran jika pasar tersebut riuh dan sangat ramai terutama mendekati hari-hari besar.
Mengutip dari catatan detikJabar, pasar ini pernah kolaps pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Banyak pedagang yang meninggalkan kios-kiosnya, bahkan tempat ini sempat ditutup sementara. Usai pandemi berakhir, ekonomi Pasar Baru Bandung mulai bangkit.
Kini Pasar Baru Bandung tidak seramai dulu. Sebab, para pedagan yang masih konvensional kini terancam akibat maraknya e-commerce.
"Kehadiran e-commerce yang berjualan secara live streaming mengganggu para pedagang kecil seperti pedagang di Pasar Baru," kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Kota Bandung Iwan Suhermawan dalam catatan detikJabar yang dimuat (21/09/2023) lalu.
Namun, Iwan juga turut bersyukur karena mayoritas pedagang Pasar Baru Bandung bisa beradaptasi dengan zaman. Selain berjualan offline, pedagang juga banyak yang berjualan secara online.
"Kita menganjurkan kepada mereka, kita tidak bisa melawan zaman, yang bisa adalah masuk (mengikuti perkembangan zaman). Karena SDM-nya sekarang di Pasar Baru cukup bagus dan rata-rata mereka juga berjualan secara online, bahkan mereka juga berjualan di Instagram, TikTok, Facebook, WA Grup, dan lain-lain untuk berjualan," katanya.
Iwan juha berharap pemerintah dapat memberikan solusi kepada mereka berjualan di Pasar Baru terkait situasi saat ini.
"Melalui regulasi agar UMKM ini bisa tetap bertumbuh kembang, tidak terganggu dengan kemajuan zaman," tutupnya.
Itu dia ulasan mengenai sejarah hingga kondisi Pasar Baru Bandung era sekarang. Apakah detikers pernah mengunjungi pasar tertua di Bandung ini?
(khq/khq)