Sesal Ketua DPRD Garut Usai Ejek Tangisan Guru Honorer

Sesal Ketua DPRD Garut Usai Ejek Tangisan Guru Honorer

Hakim Ghani - detikJabar
Selasa, 18 Jun 2024 13:33 WIB
Tangkapan layar video Tangkapan layar video Ketua DPRD Garut Dinarasikan Ejek Honorer yang DemoKetua DPRD Garut Dinarasikan Ejek Honorer yang Demo
Tangkapan layar video Tangkapan layar video Ketua DPRD Garut Dinarasikan Ejek Honorer yang DemoKetua DPRD Garut Dinarasikan Ejek Honorer yang Demo (Foto: Istimewa)
Garut - Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah menjadi perbincangan usai dinarasikan mengejek guru honorer yang sedang menangis saat berdemo. Euis akhirnya meminta maaf dan menyatakan komitmennya untuk membantu guru honorer.

Ejekan yang dinarasikan dilakukan oleh Euis, terjadi pada Jumat, (14/5/2024) sore lalu, saat ratusan guru honorer dari Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) berunjuk rasa menuntut kejelasan terkait pengangkatan status dari honorer menjadi ASN dan PPPK.

Euis dianggap mengejek guru honorer yang sedang menangis saat demo, dengan melontarkan kata-kata menggunakan Bahasa Sunda. Ungkapan Euis itu, viral di media sosial usai terekam kamera amatir para peserta aksi.

Dilihat detikJabar, Selasa (18/6/2024) siang, video tersebut menampilkan momen saat Euis turun dari sebuah mobil berwarna silver. Jika dilihat sekilas, kejadian itu seperti berlangsung di pintu Utara Kantor DPRD Garut, di Jalan Proklamasi.

Dalam video tersebut, Euis yang terlihat turun dari mobil kemudian bergegas masuk ruangan sempat bernarasi di hadapan sejumlah perempuan berpakaian guru.

"Sok narangis di dinya, nya. Sing sae (Silakan menangis di situ. Yang bagus)," ungkap Euis dalam bahasa Sunda.

Ucapan tersebut kemudian disambut ungkapan kekecewaan dari sejumlah orang yang ada di sana. Seorang peserta aksi yang terekam sedang duduk di lantai kemudian menangis tersedu.

"Kita baik-baik loh Bu. Kita cuman minta dari ibu. Kita enggak minta apa-apa," ungkap wanita berbaju biru.

"Astagfirullah, ya Allah.... Nangis sing sae, ceunah (Nangis yang bagus katanya)," ucap perempuan lainnya.

Setelah kejadian itu, videonya tersebar di medsos dan ramai diperbincangkan. Euis langsung jadi bulan-bulanan massa yang menganggap aksinya itu sangat tidak mencerminkan kepemimpinan sebagai Ketua DPRD Garut.

Permohonan Maaf Euis

Euis kemudian meminta maaf. Diwawancarai wartawan belum lama ini, Euis mengaku spontan mengungkap kalimat ejekan tersebut dan tidak berniat merendahkan para guru honorer yang berdemo.

"Atas nama pribadi menyampaikan permohonan maaf atas perkataan yang dirasakan menyinggung para peserta unjuk rasa dari kalangan guru honorer," kata Euis.

Euis mengatakan, dirinya mengaku tidak bermaksud merendahkan. Namun, katanya, situasi unjuk rasa pada Jumat sore membuatnya spontan mengatakan pernyataan tersebut.

"Kami sangat menghargai aspirasi dan perjuangan kalangan guru-guru honorer untuk menjadi guru PPPK. Kami terus berkonsultasi dan menyampaikan usulan tersebut kepada pemerintah pusat melalui berbagai kesempatan," pungkas Euis.

Selain menyampaikan permohonan maaf, dalam pernyataan tertulis yang dirilisnya ke media, Euis juga mengatakan pihaknya sebagai wakil rakyat akan memperjuangkan aspirasi para guru honorer untuk menjadi guru PPPK.

Euis mengaku intens berkomunikasi dan menyampaikan usulan tersebut kepada pemerintah pusat, melalui berbagai kesempatan. Karena, katanya, usulan para guru tersebut hanya bisa direalisasikan oleh Pemerintah Pusat, mengingat kemampuan APBD Pemda Garut yang sangat kecil.

"Kemampuan APBD Kabupaten Garut sangat kecil apabila mengakomodir seluruh keinginan para guru honorer," katanya. (yum/yum)



Hide Ads