Perempuan bernama Jessica Maning sempat tertahan di bandara saat hendak pulang ke negaranya. Persoalannya, perempuan yang berprofesi sebagai guru tersebut membawa organ jantung di dalam tas.
Bukan tanpa alasan Jessica membawa organ jantung tersebut. Sebab, perempuan berusia 30 tahun ini mengalami kelainan jantung hingga menjalani operasi transplantasi jantung.
Baca juga: Planet Ini Mungkin Cocok Dihuni Manusia |
Dilansir dari detikTravel, Jessica sempat ditahan oleh petugas bandara saat hendak berpindah dari Selandia Baru ke Australia. Jessica sempat menceritakan ke petugas soal bandara soal kondisinya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada petugas, Jessica mengaku telah menjalani transplantasi jantung dan hati ganda delapan tahun lalu. Menurut Jessica, saat itu petugas menahannya lantaran khawatir organ tersebut membawa penyakit ke Australia.
"Jadi saya berada di sana selama sekitar satu jam untuk mencoba membawa hati ini ke Australia. Tapi aku memilikinya sekarang, dan aman di lemariku," katanya.
Kisah hidup Jessica memang pilu. Dia dilahirkan dengan enam kelainan jantung hingga membuatnya harus menjalani beberapa kali operasi jantung saat tumbuh dewasa. Tiga operasi jantung pertamanya dilakukan saat usia 5 bulan, 3 tahun dan usia 6 tahun.
"Ketika saya berusia 19 tahun, saya mengalami gagal jantung. Dan ketika saya berusia 22 tahun, saya didiagnosis menderita penyakit hati," tuturnya.
Jessica lantas memutuskan untuk membawa kembali jantungnya usai menjalani transplantasi. Dia meyakini budaya Māori di Selandia Baru.
"Di Selandia Baru, karena budaya Māori, mereka sangat percaya bahwa organ harus dikembalikan ke tubuh Anda sebagaimana Tuhan menciptakan Anda, jadi kami memiliki pilihan untuk menjaga organ kami," katanya.
"Saya bukan orang Māori, namun menurut saya kepercayaan tersebut sangat keren, namun sebenarnya saya mendonasikan kedua organ tubuh saya untuk penelitian medis dan sains. Itulah sebabnya saya tidak memiliki hati karena saya kuliah di universitas untuk penelitian tentang sirosis hati," paparnya.
Baca juga: Kala Balita Jadi Tumbal Ritual Kuno |
Usai memberi penjelasan kepada petugas, Jessica akhirnya diperbolehkan untuk pergi. Petugas melepasnya bersama jantungnya.
"Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan itu, jadi dia pergi untuk berbicara dengan bosnya. Saat itulah saya mulai menangis, dan pria itu berusaha sebaik mungkin dan saya mengerti dia hanya bersikap sangat berhati-hati,," kata dia.
"Masalah utamanya adalah saya berpotensi membawa penyakit baru ke negara ini dan dia tidak ingin saya membawa penyakit yang membahayakan Australia. Tetapi saya senang semuanya telah beres dan saya diizinkan untuk melanjutkan perjalanan saya, dan saya masih memiliki jantung lama saya," tutupnya.
Artikel ini sudah tayang di detikTravel, baca selengkapnya di sini
(sym/dir)