Duka Keluarga Pelajar Bandung yang Tewas Tenggelam di Pangandaran

Duka Keluarga Pelajar Bandung yang Tewas Tenggelam di Pangandaran

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 13 Jun 2024 21:42 WIB
Kondisi rumah duka Kampung Mulayasari, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang.
Kondisi rumah duka Kampung Mulayasari, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Duka mendalam terasa bagi keluarga, Hafid Arrafi Musafa (15), salah satu siswa MTS Persis 60 yang tewas terseret ombak di Pantai Pangandaraan. Jenazah siswa tersebut ditemukan tak bernyawa beberapa jam setelah kejadian.

Dari informasi yang dihimpun detikJabar, siswa tersebut tinggal di Kampung Sukamanah, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk. Namun saat ini jenazah tersebut akan dibawa ke rumah duka atau rumah kakeknya di Kampung Mulayasari, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang.

Pantauan detikJabar di rumah duka, Kamis (13/6/2024) malam, beberapa warga mulai berdatangan untuk takziah. Sejumlah karangan bunga dan bendera kuning terlihat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangis keluarga sudah mulai terdengar di dalam rumah duka. Mereka nampak tengah bercerita sambil mengingat momen-momen bersama almarhum.

Paman korban, Ares Jagat Arham (37) mengatakan keluarga mendapatkan kabar pada pukul 10.00 WIB. Kata dia, awalnya keluarga mendapat informasi empat orang yang hilang dan dua telah ditemukan.

ADVERTISEMENT

"Sekitar jam setengah 11-an ada kabar lagi ketemu lagi satu yang selamat. Pas yang selanjutnya baru dapat kabar keponakan saya ditemukan. Sekitar jam 3-an lah saya dapat kabarnya," kata Ares, kepada awak media.

Dia mengungkapkan dalam kesehariannya, sosok korban tidak memiliki kegiatan lain setelah sekolah. Bahkan usai sekolah, Hafid kerap langsung pulang ke rumahnya di Bojongkunci.

"Alhamdulillah sosok yang baik. Istilahnya bukan anggota geng motor, bukan apa-apa. Itu juga meninggalnya karena musibah ya. Kita juga pasti meninggal, tinggal nunggu waktu kapan jadwalnya," katanya.

Ares mengungkapkan korban juga salah seorang yang taat beribadah.
"Karena dari pesantren Persis, kalau soal ibadah memang sudah kebiasaan berjalan biasa," jelasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads