Pakar Unpad: Peta Pilgub Jabar Ditentukan Ridwan Kamil

Pakar Unpad: Peta Pilgub Jabar Ditentukan Ridwan Kamil

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 13 Jun 2024 16:00 WIB
Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Partai NasDem mengumumkan Ilham Habibie sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Barat (Bacagub Jabar), tak hanya itu, Haru Suandharu juga sudah diumumkan PKS dan Dedi Mulyadi diumumkan Gerindra sebagai Cawagub Jabar.

Lalu, kapan Golkar umumkan jagoannya sebagai Bacagub Jabar? Apakah Golkar akan tetap majukan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar atau usung kader lain?

Pakar Politik Unpad Firman Manan menilai pergerakan partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bakal terwujud lagi di Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dugaan saya, masih ada upaya untuk menyatukan partai-partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju ya. Jadi itu pola seperti di Jawa Timur sudahkah, Koalisi Indonesia Maju itu berkoalisi usung Khofifah dan Emil Dardak ya. Upaya itu, juga dilakukan di semua provinsi di Pulau Jawa termasuk di Banten," kata Firman kepada detikJabar, Kamis (13/6/2024).

"Cuman memang, menurut saya Jawa Barat itu punya komplikasi, soal Golkar dia punya kandidat kuat sejauh ini peluangnya sangat besar, kandidat kuat, potensi menangnya kalau Kang Emil maju lagi sangat besar," tambah Firman.

ADVERTISEMENT

Firman ungkapkan, secara elektabilitas Kang Emil masih tinggi, di sisi lain ada Gerindra sebagai partai pemenang punya figur Dedi Mulyadi.

"Saya lihat itu belum selesai, menurut saya komplikasi ya, agak sulit belum selesai, makanya ada proposal dari Gerindra dorong Kang Emil Maju di DKI, saya bacanya gitu. Gerindra dorong Kang Emil di DKI, dan KIM dukung Dedi Mulyadi, bisa saja cawagubnya dari Golkar," ujarnya.

Di sisi lain, Firman juga menyebut peluang menang Kang Emil di Pilgub DKI tak terbuka seperti di Pilgub Jabar.

"Tapi kelihatanya kalau Golkar masih mengkalkulasi karena problemnya kalau Kang Emil maju di DKI belum tentu menang, apalagi kalau misalnya situasi berhadapan dengan Anies Baswedan," tuturnya.

"Kemudian kalau Kang Emil maju di DKI di Jabar belum ada figur Golkar yang menggantikan Kang Emil. Dugaan saya kenapa Golkar sampai hari ini belum sampai pada keputusan Kang Emil maju di Jawa Barat atau ada kemungkinan maju di DKI," terangnya.

Meski Golkar memiliki figur kuat di Pilgub Jabar, Golkar harus tetap berkoalisi dengan partai lain dan opsinya menurut Firman membangun koalisi dengan partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju.

Disinggung jika Golkar tak kunjung menentukan sikap dalam waktu dekat, apakah akan menjadi kerugian? Firman sebut 50:50.

"Bisa iya, bisa tidak, bisa iya itu kalau partai lain lebih dahulu berkonsolidasi untuk membangun koalisi dan munculkan nama, sehingga mereka lebih awal menyosialisasikan kepada publik figur yang masih didorong," tuturnya.

Menurut Firman, menariknya partai lain juga menunggu Golkar. Apakah kemudian Kang Emil akan maju di Jabar atau tidak. "Hadirnya Kang Emil tentukan peta Pilgub Jabar nanti, jadi menurut saya keputusan Golkar masih ditunggu partai lain. Golkar diposisi dilematis iya, tapi itu juga ditunggu parpol lain juga," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads