Pemerintah Shibuya bakal menerapkan aturan baru terkait larangan mabuk-mabukan di luar ruangan. Kebijakan ini mulai berlaku pada Oktober 2024.
Dilansir detikTravel, Shibuya yang terkenal dengan aktivitas wisata malam di Jepang ingin memperbaiki citra. Dikutip dari National World pada Kamis (6/6/2024), kebijakan itu berlaku di seluruh jalanan atau tempat umum di Shibuya yang ikonik. Larangan itu berlaku pukul 18.00 hingga 05.00.
Belakangan ini, Shibuya aktif untuk melakukan pembatasan pariwisata. Dalam laporan CNN Travel, tahun lalu Shibuya melarang perayaan Halloween dan pembatasan alkohol di luar ruangan. Kebijakan itu terbukti populer di kalangan penduduk setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Ken Hasebe menekankan bahwa meskipun mereka tidak melarang minum miras, namun mereka lebih suka melihat orang-orang yang mengonsumsi alkohol di dalam ruangan.
"Dengan menetapkan aturan ini, kami ingin menyampaikan maksud distrik, termasuk selama patroli, kami lebih suka orang-orang yang menikmati minuman mereka di dalam restoran," kata dia.
Keputusan itu juga dinilai sebagai upaya untuk mengurangi dampak overtourism atau ledakan pariwisata di Shibuya dan Tokyo.
"Kerusakan yang disebabkan oleh pariwisata yang berlebihan telah menjadi serius dan mengakibatkan pembuangan sampah sembarangan dan pertengkaran dengan penduduk setempat," tulis sebuah pernyataan yang dirilis oleh kota tersebut.
Kota lain, Fujikawaguchiko, sudah lebih dulu membuat aturan soal selfie. Pemerintah setempat membuat tirai penghalang di depan minimarket Lawson dengan pemandangan Gunung Fuji. Area itu menjadi tidak terkendali karena banyaknya turis yang datang dan mengganggu penduduk.
Jaring hitam berukuran 20 meter x 2,5 meter dipasang untuk mengatasi masalah ini. Namun ternyata cara ini tak cukup efektif karena wisatawan melubangi tirai itu untuk mendapatkan foto Gunung Fuji. Pejabat berencana untuk mengganti layar dengan bahan lain yang lebih kuat dalam waktu dekat.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini.