Warga menceritakan detik-detik penemuan mayat bocah perempuan terbungkus karung dari rumah milik D (61), terduga pembunuh bocah, di Bantargebang, Bekasi.
Endong (41), warga setempat, mengatakan penemuan mayat bermula dari laporan orang tua korban yang anaknya hilang. Korban kemudian ditemukan pada Minggu (2/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Sehari sebelumnya, warga sempat menggeledah rumah pelaku.
Menurut Endong, dia bersama tiga orang lainnya termasuk Ketua RT dan Ketua Karang Taruna memutuskan untuk mendatangi rumah D pada Sabtu (1/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dilakukan karena dia mendapatkan laporan bahwa bocah yang menjadi korban sempat terlihat mendatangi rumah D sebelum dilaporkan hilang. Endong bersama warga lainnya memutuskan menggeledah rumah Didi pada Sabtu (1/6) siang.
"Awalnya saya geledah rumah dia hari Sabtu jam 2 siang, saya berempat, ada Pak RT, Ketua Karang Taruna sama satu lagi si Alek. Kita masuk dia posisi ya lagi biasa lagi di rumah. Ke rumahnya dia karena ada laporan kalau si anaknya itu si korban sempet main ke rumah situ, karena di deket situ kan ada kolam jadi anaknya itu sama adiknya suka main di deket situ," kata Endong, Senin (3/6/2024).
Warga sempat menggeledah lemari dan rumah D. Saat penggeledahan dilakukan, Endong mendapati ada hal yang janggal yakni ditemukan lubang di bagian tengah rumah. Menurut Endong, D tak menjelaskan secara jelas tujuan lubang di dalam rumah tersebut.
"Pas masuk kita geledah nggak ada tuh nggak ada apa-apa, cuma di ruang tengah cuma saya janggal ada lubang di ruang tengah itu, saya tanya buat apa lubang segede ini, dia bilang buat septic tank. Saya tanya lagi tapi jawabannya nggak masuk akal, terus dia jawab rumahnya mau disekat mau dibikin dua dia alasannya, terus saya bukain semua lemari kulkas itu nggak ada apa-apa," ucapnya.
Setelah tak menemukan apa-apa di rumah D pada Sabtu siang, Endong mendapat ajakan untuk mendatangi kembali rumah D pada Minggu dini hari bersama pihak kepolisian. Saat digeledah masih tidak ditemukan korban di dalam rumah itu.
Kemudian Endong mengatakan ada pohon kecubung di bagian belakang rumah D. Saat dicek bersama, terdapat lubang jet pump air yang ditutup asbes. Ketika dibuka ditemukan karung yang diikat tali tambang.
"Saya inget ada pohon kecubung di belakang, terus pas ke belakang di sana ada lubang Sanyo, ditutup asbes sepotong sepotong, terus pas dibuka ada karung itu karung diiket dikasih tambang diiket ke lagi ke kayu, karungnya warna putih," katanya.
Karung itu pun kemudian dibuka di dalam rumah D. Kondisi bocah 9 tahun telah meninggal dunia dan ada bengkak di bagian leher.
"Karung itu diangkat polisi, terus karungnya dibuka di dalem rumah, pas dibuka kondisi mayatnya lidahnya keluar ada bengkak di lehernya mungkin dicekik, terus ngga pakai hijab lagi," ujarnya.
Sesajen, Keris hingga Foto Anak-anak
Selain itu, Endong menuturkan ada kamar khusus di rumah D yang diduga digunakan untuk praktik perdukunan. Terdapat sesajen, hingga keris dan foto anak-anak di dalam kamar tersebut.
"Ada juga sesajen di kamarnya, ada foto-foto anak kecil ukuran 3x4 kemarin mau saya lihat nggak boleh sama polisi tapi ada sekitar 10 foto lah, tapi saya nggak ngenalin itu foto siapa tapi anak kecil, fotonya korban saya nggak lihat, keris ada satu keris, terus ada batu batu apa nggak tahu ditaruh di dalam guci. Jadi kamar itu ada 2, jadi kamar di sesajen itu nggak ada kasurnya jadi kamar khusus, kamarnya gelap dan pengap," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga mengenal sosok D sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bergaul. Penemuan mayat di dalam rumah D membuat heboh warga Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi.
Indikasi Praktik Perdukunan
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan sejumlah benda-benda yang terindikasi berkaitan dengan perdukunan.
"Praktik perdukunan, tapi tidak terkait dengan kasus pembunuhan terhadap korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP M Firdaus saat dihubungi wartawan, Senin (3/6/2024).
Akan tetapi, Firdaus menyampaikan, D bukan dukun, melainkan temannya yang berinisial M lah yang melakukan praktik perdukunan tersebut. M sendiri akan diperiksa sore ini.
"Pelaku bukan dukun, tapi teman pelaku inisial M. M akan hadir sore ini di Polres untuk diperiksa," cetusnya.
![]() |
Dari hasil olah TKP tersebut, ditemukan dupa di salah satu kamar di rumah pelaku.
"Hasil olah TKP ada dupa, tapi di kamar satunya lagi," imbuhnya.
Jasad korban ditemukan pada Minggu (2/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Penemuan mayat ini bermula dari orang tua korban yang anaknya hilang.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan korban sudah tak bernyawa di dalam lubang air jet pum di belakang rumah pelaku. Pelaku diamankan polisi terkait temuan jasad korban ini.
"Tadi malam jam 2 ditemukan kita berhasil mengamankan pelakunya di rumahnya dengan korban sudah dalam keadaan meninggal terbungkus karung," ujarnya.
Diketahui rumah korban berjarak 700 meter dari rumah pelaku. Meski demikian, orang tua korban dan pelaku disebut tidak saling mengenal.
"Kalau dibilang tetanggaan, agak jauh rumahnya sekitar 700 meter. Anaknya sudah beberapa kali main ke situ. Informasi dari pelaku tidak kenal. Tahunya setelah ortu mencari anaknya baru dia tahu," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Cerita Warga Geledah Rumah Pembunuh Bocah Bekasi hingga Temukan Mayat Korban