Ular Sanca 3 Meter Sebabkan Gangguan Listrik di Tasikmalaya

Ular Sanca 3 Meter Sebabkan Gangguan Listrik di Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 30 Mei 2024 11:43 WIB
Petugas Damkar Kota Tasikmalaya saat mengevakuasi ular sanca dari trafo PLN.
Petugas Damkar Kota Tasikmalaya saat mengevakuasi ular sanca dari trafo PLN. Foto: Istimewa
Tasikmalaya -

Tim pemadam kebakaran (Damkar) Pemkot Tasikmalaya mengevakuasi seekor ular sanca yang terjebak di atas tiang listrik di Jalan Aboh RT 5 RW 2 Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/5/2024).

Ular dengan panjang sekitar 3,5 meter itu terjebak di trafo milik PLN yang berada di puncak tiang listrik tersebut.

Kepala Bidang Damkar BPBD Kota Tasikmalaya, Boedi Santoso membenarkan adanya kejadian itu. Dia mengatakan kejadian itu diawali oleh kondisi sambungan listrik di wilayah tersebut yang tiba-tiba tidak stabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi awalnya listrik di kampung itu tidak stabil, biarpet. Lalu Ketua RT setempat melapor ke PLN," kata Boedi.

Saat petugas PLN hendak memeriksa trafo, mereka terkejut karena melihat ular sanca seukuran lengan orang dewasa melingkar di dekat trafo. Dia akhirnya memilih mundur dan meminta bantuan Damkar.

ADVERTISEMENT

"Pihak PLN kemudian menghubungi kami, setelah dicek ternyata benar. Ular sanca itu membelit di dekat trafo," kata Boedi.

Pihaknya langsung mengevakuasi. Setidaknya butuh 3 orang petugas untuk meringkus ular yang telah mengganggu sambungan listrik tersebut.

"Butuh waktu sekitar 1 jam untuk mengevakuasi ular itu, listrik juga dipadamkan sementara," kata Boedi.

Petugas Damkar rupanya punya trik khusus untuk menangkap ular dengan lilitan yang mematikan itu. Langkah awal yang dilakukan adalah melilit bagian kepala ular dengan lakban. Langkah itu dilakukan agar ular kehilangan penglihatan dan tak bisa membuka mulutnya.

Setelah itu barulah petugas berusaha melepaskan lilitan tubuhnya di tiang listrik dan trafo. Petugas tampak harus berusaha ekstra untuk melepasnya.

Setelah berhasil melakukan evakuasi, sambungan listrik kembali normal. Ular tersebut diduga berasal dari saluran air kemudian melata naik ke tiang listrik. Sebagian warga menduga ular berasal dari kebun yang berada di sekitar lokasi.

Setelah ditangkap ular itu diberikan kepada salah seorang warga yang mengaku membutuhkan untuk pengobatan. "Habis ditangkap ada pedagang ikan yang butuh, akhirnya kami serahkan," kata Boedi.

Meski berhasil melakukan evakuasi, Boedi mengatakan petugas yang diterjunkan sebenarnya bukan pawang ular. "Bukan pawang, mereka hanya modal keberanian dan sedikit keterampilan yang diperoleh dari YouTube," kata Boedi.

Dia justru berharap dapat memberikan pendidikan khusus bagi timnya terkait kemampuan untuk menangani hewan liar.

"Belum ada tim kami yang ikut diklat khusus penanganan hewan liar, semoga ke depan ada kesempatan," kata Boedi.

Dia menambahkan keluhan masyarakat terkait gangguan hewan liar yang membahayakan kerap muncul, pihak Damkar sendiri selama ini melakukan penanganan dengan peralatan dan kemampuan seadanya.

"Tapi Alhamdulillah selama ini tak ada keluhan yang tak bisa diselesaikan. Keluhan terkait ular, tawon, kalajengking, anjing galak dan lainnya selalu berhasil kami tangani," kata Boedi.

(sud/sud)


Hide Ads