Hasil Survei IPO Pilkada Kota Bandung-Cimahi 2024

Hasil Survei IPO Pilkada Kota Bandung-Cimahi 2024

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 29 Mei 2024 17:30 WIB
Rilis survei  Indonesia Political Opinion (IPO)
Rilis survei Indonesia Political Opinion (IPO) (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terbaru terkait peta elektoral menjelang pilkada serentak 2024 di Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Dalam survei terbarunya, IPO merilis data terkait elektabilitas partai politik (parpol) dan bakal calon wali kota di Kota Bandung dan Kota Cimahi. Dari sekian banyak urutan parpol dan cawalkot, detikJabar merangkum hanya dari urutan 1 hingga 5.

Untuk lima besar elektabilitas parpol, PDI Perjuangan masih ada di posisi pertama dengan persentase 97 persen, Gerindra 96,5 persen, Golkar 92,1 persen, PKS 77,5 persen dan PKB 71,0 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, lima besar elektabilitas parpol jika pilkada serentak digelar hari ini PKS ada di urutan pertama dengan persentase 22,1 persen, Gerindra 15,1 persen, Golkar 9,1 persen, PDI Perjuangan 9,0 persen dan NasDem 6,8 persen.

Untuk popularitas bakal calon walikota 5 besar di Kota Bandung ditempati Atalia Praratya dengan persentase 59,4 persen, Nurul Arifin 39,5 persen, Erwin 19,1 persen, Muhammad Farhan 18,8 persen dan Dandan Riza Wardana 18,1 persen.

ADVERTISEMENT

Untuk 5 besar bakal calon wali kota populer di Kota Cimahi ditempati Ali Hasan 37,4 persen, Achmad Zulkarnain 25,5 persen, Didik Suratno 15,5 persen dan Mahfud Solaiman 9,7 persen.

Jika Pilwalkot 2024 di Kota Bandung jika digelar hari ini, 5 besar bakal calon di urutan pertama ditempati Atalia Praratya 23,5 persen, disusul Erwin 11,1 persen, Dandan Riza Wardana 9,8 persen, Arfi Rafinaldi 9,5 persen dan Muhammad Farhan 8,5 persen.

Jika Pilwalkot 2024 di Kota Cimahi jika digelar hari ini, 5 besar bakal calon di urutan pertama ditempati Ali Hasan 19,7 persen, Achmad Zulkarnain 16,4 persen, Didik Suratno 11,3 persen, Mahfud Solaiman 9,4 dan Ngatiana 6,1 persen.

Direktur Esekutif Dedi Kurnia Syah mengatakan, pihaknya melakukan survei dengan jumlah sampling 600 responden dan ditambah 200 responden dan total 800 persen.

"Secara keseluruhan 800 responden di Kota Bandung dan Cimahi dengan akurasi 95-97 persen dan margin errornya 2,2 persen," kata Dedi.

Dedi mengungkapkan, terkait popularitas parpol di Kota Bandung dan Kota Cimahi jika dilihat dari logo PDI Perjuangan sangat populer. Jika ditanya kepada responden apakah mereka mengetahui parpol berlambang banteng itu, mereka pasti menjawab tahu.

"Namun jika (pilkada digelar hari ini) tidak masuk 3 besar. Untuk PKS di urutan pertama karena pemilih solid, PDI Perjuangan harus belajar nih ke PKS," ujar Dedi.

Untuk bakal calon wali di Kota Bandung dan Kota Cimahi yang muncul dalam survei, Dedi sebut nama-nama itu merupakan nama yang diterima masyarakat.

Jika berkaca pada Pilkada dua periode sebelumnya, seperti di Kota Bandung. Sosok seperti Ridwan Kamil sosok yang sebelumnya tidak populer namun tiba-tiba muncul dan bisa memenangkan Pilwalkot Bandung pada kala itu.

"Di 2024 jangan-jangan terulang tokoh tidak populer, tokoh yang baru muncul berpotensi jadi kuda hitam. Seperti Erwin, Edwin bahkan Rediana Awangga mereka bisa muncul," jelasnya.

Untuk situasi pilkada di Cimahi, pun akan tidak jauh dengan di Kota Bandung. Sementara itu, terkait koalisi partai, sebut PKS dan PDI Perjuangan, Dedi menilai tidak menutup kemungkinan di dua daerah ini koalisi antara partai nasionalis dan partai religius ini bisa terjadi seperti di daerah lainnya.

"Bandung, Cimahi situasi akan sama dengan sebelumnya, kecuali ada peristiwa yang krusial, misal PKS dan PDIP itu bakal jadi kehebohan di nasional, bukan tidak mungkin ada di Madura bahkan di Pangandaran, Jawa Barat," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads