Mustopa alias Opa penderita gangguan jiwa kabur dari panti yang merawatnya. Pria 36 tahun itu melarikan diri setelah dua hari di dalam ruang isolasi dengan cara menjebol teralis dan memanjat tembok.
Irgiana, pekerja sosial Panti Aura Welas Asih (AWA) Palabuhanratu menceritakan saat Opa diantar petugas Babinsa menggunakan ambulans Desa Jayanti pada Selasa (21/5/2024).
"Diantar sekitar jam 11.00 WIB, kondisinya ditidurkan blankar dengan keadaan terikat. Wajah dililit menggunakan cadar, seluruh tubuhnya juga diikat kain, kaki diikat tambang, tangan juga memakai borgol, mirip mumi," kata Irgiana pekerja sosial Panti AWA kepada detikJabar, Jumat (24/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu turun dari ambulans, Opa kemudian melompat-lompat digiring pekerja sosial ke dalam ruang isolasi. Pekerja sosial sendiri tidak langsung melucuti kain yang melilit tubuh pria tersebut karena khawatir dia akan mengamuk.
"Saat itu warga minta jangan dilepas, kedatangan Opa ke sini kan memang diantar banyak warga mereka datang pakai pikap dan ikut ambulans jadi ada yang antar. Mereka mewanti-wanti kain di kepala dan tubuhnya jangan dilepas," ungkap Irgi.
"Warga menuturkan mereka sengaja menutup bagian wajah karena takut dicirian (ditandai) oleh Opa, karena Opa ini memang sangat agresif dan memang disebut meresahkan di kampung halamannya tinggal," sambung Irgi.
Sementara itu, Sopandi petugas keamanan Panti AWA mengatakan bahwa Opa memang meresahkan di tempatnya tinggal di Desa Jayanti.
"Dia kerap merusak, melempar rumah dan kaca. Selain itu juga kerap mengancam warga juga, makanya warga resah dan membawa dia ke sini untuk mendapat perawatan," tutur Sopandi.
Ciri-ciri Opa sendiri menurut Sopandi tidak terurus dengan perawakan yang tinggi besar dan berambut gondrong.
"Ciri-cirinya tinggi kekar, bertato, rambut gondrong, hidungnya mancung, kulit sawo matang. Sebenarnya wajahnya juga ganteng, mirip orang asing. Saat kabur dia bertelanjang dada hanya pakai kain sarung," tutup Sopandi.
![]() |
Diberitakan, Mustopa alias Opa penderita gangguan jiwa kabur dari Panti Aura Welas Asih, di Kampung Sampalan, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pria 36 tahun itu diketahui melarikan diri setelah menjebol teralis pintu ruang isolasi dan memanjat dinding setinggi 3,5 meter. Menurut pekerja sosial panti, Opa kabur sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (23/5/2024).
"Masuk ke panti pada Selasa (21/5/2024), kami mendapat laporan dari warga ada ODGJ yang diamankan, setelah diantarkan menggunakan ambulan Desa Jayanti oleh tentara petugas Babinsa setempat," kata Irgiana, pekerja sosial Panti AWA kepada detikJabar, Jumat (24/5/2024).
(sya/yum)