Belasan Bencana Terjang Sukabumi, Kantor Dishub Sempat Terendam Banjir

Belasan Bencana Terjang Sukabumi, Kantor Dishub Sempat Terendam Banjir

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 16 Mei 2024 19:10 WIB
Banjir di Sukabumi.
Banjir di Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Hujan yang mengguyur Kota Sukabumi pada Kamis (16/5/2024) memicu berbagai bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 11 kejadian mulai dari banjir hingga tembok penahan tanah (TPT) longsor.

Secara rinci, kejadian bencana alam di Kota Sukabumi, yakni banjir limpasan di wilayah Tipar, Benteng, Cikole (empat titik), Sriwedari dan banjir limpasan di samping RSUD Syamsudin. Sementara itu, TPT longsor terjadi di Karamat, Sriwedari dan Kelurahan Cikole.

"Yang terparah itu tadi kalau melihat di depan Dinas Perhubungan. Jalan lumayan cukup besar dan genangan airnya banyak. Tingginya sekitar sepaha orang dewasa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, bencana itu disebabkan oleh kondisi hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, banjir limpasan terjadi karena saluran air yang tidak bekerja dengan baik akibat tersumbat sampah sehingga air hujan tumpah ke jalan.

"Di depan kantor Dishub itu tidak sampai ke dalam kantor, yang terkena bagian area parkir karena pembuangan air atau volume (drainase) yang ada di situ terlalu kecil sehingga tidak mampu menampung pembuangan air," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kendaraan yang terparkir pun sempat terendam banjir. Jalan Arif Rahman yang menghubungkan Jalan Achmad Yani dengan Jalan KH Sanusi pun tidak bisa dilewati. Para pengendara dialihkan ke Jalan Sudirman.

Sebanyak 15 personel BPBD pun diturunkan untuk mengevakuasi seluruh titik bencana alam. Pihaknya tak mengalami kendala yang cukup berarti, hanya saja untuk menyurutkan air memerlukan waktu yang cukup lama.

"Kita evakuasi karena ternyata ada beberapa sampah juga yang menyumbat selain kecil betonnya juga ada sampah yang menyumbat. Penanganan (banjir di depan kantor Dishub) kurang lebih setengah jam," jelasnya.

Beberapa peralatan yang digunakan seperti alkon atau alat penyedot air, gaco, mesin sampah hingga sinso untuk berjaga-jaga manakala ada pohon tumbang.

"Semua armada roda empat kita turunkan, roda dua juga kita turunkan karena lumayan beberapa titik kita bagi-bagi tugas untuk semua bisa secepatnya terevakuasi," sambungnya.

Meski kewalahan, BPBD juga dibantu oleh masyarakat sekitar dan PMI Kota Sukabumi. Dia mengimbau, walaupun saat ini sudah memasuki musim kemarau namun masyarakat harus tetap waspada di masa peralihan.

"Sebetulnya kalau sekarang itu sudah musim kemarau berdasarkan laporan dari BMKG cuman ada beberapa titik wilayah masih ada turun hujan tapi tidak rutin seperti musim hujan. Kalau musim hujan kan hampir tiap hari hujan besar, sekarang nggak, kadang hujan besar besok tidak," kata dia.

"Jadi waspada tetap yang utama yang perlu sangat diwaspadai masyarakat itu segala bencana dalam hal menjaga lingkungannya. Kalau melihat situasi dan kondisi di lapangan sebab akibatnya karena perilaku masyarakat juga yang membuang sampah sembarangan. Kalau sekiranya bisa dibersihkan mandiri silahkan dibersihkan, sekiranya tidak kuat silahkan lapor ke BPBD yang akan bergerak," tutupnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads