Bima Arya Sugiharto, mantan Wali Kota Bogor dua periode telah mendeklarasikan diri untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024. Lantas seperti apa peluang Bima Arya untuk mengikuti kontestasi Pilgub Jabar yang akan digelar November mendatang?
Pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan mengatakan, Bima Arya merupakan salah satu sosok potensial yang digadang-gadang mampu bersaing di Pilgub Jabar.
Hal itu didasari oleh pengalaman Bima Arya menjadi Wali Kota Bogor periode 2014-2019 dan 2019-2024 yang banyak dianggap berhasil. "Pertama sebagai figur dia dipandang salah satu calon potensial dari kluster kepala daerah dan dinilai cukup berhasil sebagai Wali Kota Bogor dua periode," kata Firman saat dihubungi detikJabar, Kamis (16/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian secara partai, Bima Arya yang merupakan kader dari Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki kans untuk maju di Pilgub Jabar. Syaratnya, PAN dengan 7 kursi di DPRD Jabar harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi kuota 20 persen parlemen.
"Dengan 7 itu kalau bergabung dengan partai yang signifikan seperti Gerindra, Golkar, PKS atau PDIP kan sudah cukup memenuhi kuota 20 persen. Sehingga memang peluangnya terbuka, baik sebagai figur dia punya pengalaman sebagai wali kota, juga politisi," jelasnya.
Namun jika melihat dari dua faktor itu, Firman Manan menyebut peluang Bima Arya untuk mengikuti Pilgub Jabar bukanlah sebagai calon gubernur, melainkan sebagai calon wakil gubernur.
"Kalau sebagai gubernur memang berat ya kalau melihat posisi PAN yang hanya jadi partai penengah, peluangnya lebih terbuka kalau jadi calon wakil gubernur. Kalau kita melihat angka partai, itu ada Gerindra 20 kursi, Golkar dan PKS 19, PDIP yang 17," ujarnya.
"Itu kelihatannya kalau secara hitungan penguasaan kursi itu, (Gerindra, Golkar, PKS, PDIP) lebih punya kans untuk mengusung calon gubernur," lanjutnya.
Meski begitu, Firman mengungkapkan masih ada kemungkinan Bima Arya maju menjadi calon gubernur jika partai politik yang mengusung menjalin kesepakatan. Hanya kemungkinan ini kata dia kecil kemungkinannya.
"Kecuali ya, bisa saja kan biasa terjadi partai akhirnya tidak sepakat dan Bima Arya muncul sebagai alternatif, jadi bisa saja (jadi calon gubernur). Tapi potensinya lebih besar sebagai calon wakil gubernur," ungkapnya.
Matahari Kembar
Selain telah menyatakan niatnya maju di Pilgub Jabar, Bima Arya juga diisukan bakal berpasangan dengan Ridwan Kamil. Menurut Firman Manan, kedua tokoh itu punya pengalaman dan hubungan yang baik saat masih menjabat sebagai Wali Kota Bogor dan Gubenur Jabar.
"Artinya keduanya punya pengalaman, jadi sudah paham apa yang harus dilakukan atau kerja sama untuk maju. Secara partai juga Golkar dan PAN berada di koalisi yang sama untuk nasional, jadi tidak ada problem dan wajar muncul isu Kang Emil kalau maju lagi berpasangan dengan Bima Arya," tuturnya.
Namun muncul juga anggapan jika Bima Arya dan Ridwan Kamil berpasangan, akan muncul matahari kembar mengingat gaya kepemimpinan keduanya yang mirip-mirip. Firman menganggap, hal tersebut fenomena biasa dalam politik.
"Iya bisa saja ya, dan itu fenomena yang lazim ketika dalam Pilkada menggabungkan figur yang pernah jadi kepala daerah. Ini kan orang yang sudah pada top position dan kepala daerah itu tidak ada pembagian kewenangan," jelas Firman.
Dia menyebut, jika keduanya memang akan bersanding di Pilgub Jabar nanti, tinggal bagaimana Ridwan Kamil dan Bima Arya menjalin kesepakatan untuk memimpin Jawa Barat.
"itu tergantung opsinya, gubernur mendelegasikan kewenangan ke wakil, atau wakilnya memang menerima posisi saja sebagai orang nomor dua membantu saja. Kalau itu tidak bisa dilakukan ya bisa muncul matahari kembar," tutup Firman Manan.
(bba/sud)










































