Haru bercampur bahagia iringi keberangkatan calon jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (15/5/2024) sore.
Keluarga dan kerabat yang mengantar berebut bersalaman dengan orang terkasih mereka yang segera menunaikan ibadah haji. Mereka mencoba menerobos tali pembatas yang dipasang personel TNI Pusdikkav, Padalarang, tempat pemberangkatan.
Namun sayang, hasrat tak tertahan itu mampu dibendung petugas yang berjaga mengawal keberangkatan. Hal itu menghindari kekacauan saat calon jemaah haji hendak naik ke bus sesuai daftar yang telah disusun petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung pengantar masih mampu melihat calon jemaah haji saat berjalan menuju bus. Mereka tak kuasa menahan isak tangis, disambut deraian air mata dari calon jemaah haji yang hendak memenuhi undangan Sang Maha Kuasa.
"Saya kebetulan antar kakak, mau naik haji. Tapi enggak bisa terlalu mendekat, soalnya sudah dikasih batas sama petugas," kata Asep Wahono, keluarga calon jemaah haji asal Lembang, kepada detikJabar, Rabu (15/5/2024).
Demi mengantar sang kakak, Asep dan keluarga besar menyiapkan sepuluh mobil untuk mengangkut saudara yang ingin ikut. Mereka berangkat dari Lembang sejak pagi.
"Berangkat dari Lembang jam 10 pagi, padahal pelepasan jam 5 sore. Jadi kita sengaja takut kejebak macet, terus biar bisa kangen-kangenan dulu sebelum berangkat," kata Asep.
Ia mendoakan kakak serta calon jemaah haji lainnya bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk dan bisa menjadi haji yang mabrur.
"Tentu kita doakan supaya berangkat dengan selamat, ibadah di sananya lancar, jadi haji yang mabrur, kemudian bisa kembali ke tanah air dengan selamat," kata Asep.
Robi Gustandi (28), salah seorang calon jemaah haji asal Cilame, Bandung Barat, mengaku bahagia namun ada rasa sedih lantaran seharusnya yang berangkat ke tanah suci ialah ayahnya.
"Kalau saya kan pengganti, harusnya bapak saya yang berangkat, cuma karena sakit jadi enggak bisa berangkat. Ya ada bahagia, ada sedihnya juga," kata Robi.
Ayahnya mendaftar haji sejak tahun 2012 silam. Selama 12 tahun memupuk asa beribadah ke tanah suci, namun takdir berkata lain.
"Berarti ayah saya menunggu 12 tahun, tapi akhirnya saya yang berangkat. Ya pelunasan juga sisanya sama saya, dari hasil wirausaha," kata Robi.
Ia tak melakukan banyak persiapan seperti calon jemaah haji terutama yang lansia. Ia cuma olahraga ringan, membawa obat yang diperlukan, namun terutama mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah secara khusyuk.
"Persiapannya enggak ada yang khusus, paling olahraga sedikit-sedikit. Intinya siap, insyaallah, supaya ibadahnya lancar," kata Robi.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) KBB, Tedi Ahmad Junaedi mengatakan total calon jemaah haji yang berangkat pada gelombang pertama ini sebanyak 432.
"Hari ini kloter pertama Bandung Barat jumlah jemaah dengan petugas 440 dengan rincian 432 jemaah dan 8 petugas. Pemberangkatan hari ini dimulai dari Pusdikkav, kemudian dilanjutkan dengan istirahat di rest area sambil Salat Magrib," kata Tedi.
(yum/yum)