Ai Habibaturohmah (31) dan Hasanudin (39) kini bisa bernafas lega usai dokter menyatakan buah hati mereka yang lahir pada Rabu (8/5) pukul 09.40 WIB dinyatakan sehat.
Ai sendiri melahirkan putra keempatnya melalui proses caesar di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Istimewanya, bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir dengan berat 5,2 kilogram dan panjang 53 sentimeter.
Setelah dilahirkan, bayi jumbo pasangan suami istri warga Kampung Malandong, RT 02/03, Desa Pasirpogor, Kecamatan Sindangkerta, KBB itu langsung menjalani observasi secara intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayi itu sempat diobservasi di Perinatologi level 1 karena bayi sempat mengalami sesak nafas. Normalnya, frekuensi bernafas bayi 60 kali per menit, sementara bayi jumbo ini bisa sampai 70 kali per menit. Namun dokter menyebut apgar bayi cukup baik dengan poin 5 di apgar pertama, kemudian agar selanjutnya 69.
"Alhamdulillah bayinya dinyatakan sehat, jadi sehari setelah lahiran sudah boleh pulang. Kondisi bagus, tidak ada lagi yang dikeluhkan," kata staf perawat RSUD Cililin, Yayu, saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Tim dokter sendiri turut mengecek kadar gula darah bayi tersebut. Sebab biasanya, bayi yang lahir dengan ukuran jumbo dipicu karena orangtuanya mengidap Diabetes Melitus (DM). Orangtua bayi punya riwayat diabetes melitus, maka tak menutup kemungkinan bayi tersebut juga bisa mengidap penyakit yang sama.
"Tapi hasil pemeriksaan keseluruhan, semua bagus. Nafas dan detak jantung aman. Kemudian kadar gula darah sudah kita cek di lab, hasilnya normal," ujar Yayu.
Solehah (52), nenek bayi jumbo itu menyebut keluarga tak menyangka jika cucu lelakinya itu punya ukuran yang jauh lebih besar ketimbang bayi lainnya. Namun ia sangat bahagia, terlebih anak dan menantunya menantikan anak lelaki.
"Anak keempat Ai, yang tiga perempuan. Paling besar kelas 2 SD, yang ketiga TK. Paling kecil baru lahir ini, laki-laki. Alhamdulillah lahirnya sehat," kata Solehah.
(dir/dir)