Dinginnya Arif Bunuh dan Taruh Jasad Wanita di Dalam Koper

Jabar Sepekan

Dinginnya Arif Bunuh dan Taruh Jasad Wanita di Dalam Koper

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 05 Mei 2024 17:30 WIB
Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers kasus pembunuhan wanita dalam koper di Cikarang, Bekasi.
Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers kasus pembunuhan wanita dalam koper di Cikarang, Bekasi. Foto: WIldan N/detikcom
Bandung -

Nyawa RM (49) dihabisi oleh rekan kerjanya sendiri, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29). Jasad WM ditemukan mengenaskan dalam sebuah koper besar, di Jalan Raya Inspeksi Kalimalang, Kampung Tangsi, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Kepala sebelah RM ditemukan remuk, hidungnya mengeluarkan darah, dan bibir yang pecah. Setelah RM tak bernyawa, Arif dibantu dengan Aditya Tofik Qurohman, adik kandungnya, untuk membawa koper berisi jenazah RM dibuang ke semak-semak.

"Kemudian peran saudara AT yang merupakan adik kandung tersangka AARN yaitu membantu Saudara tersangka AR membuang koper yang berisi mayat korban di daerah Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun polisi masih mendalami penyelidikan kasus ini, namun didapat keterangan bahwa Arif tega membunuh RM untuk mengambil uang kantor yang dibawanya hari itu.

Mulanya, pada Rabu (24/4/2024) lalu sekitar pukul 09.51 WIB, RM masuk ke salah satu kamar hotel di Kota Bandung bersama Arif. Dari pengakuan Arif, diketahui keduanya sempat melakukan hubungan badan.

ADVERTISEMENT

RM kemudian meminta pertanggung jawaban Arif. Ia minta dinikahi dengan desakan yang menurutnya menyinggung hati. Hal ini membuat Arif gelap mata, ia langsung membenturkan kepala RM ke tembok hingga berdarah.

Saat RM tidak berdaya, Arif membekap mulut dan hidung RM, sekaligus mencekik lehernya selama 10 menit sampai memastikan ia tidak bergerak dan bernafas lagi.

Dari rekaman CCTV hotel, RM dan Arif yang mulanya masuk kamar berdua, akhirnya Arif keluar dari hotel seorang diri dan membawa koper besar. Arif keluar pukul 18.39 WIB di hari yang sama dan membawa koper hitam besar yang diyakini berisi mayat RM.

Setelah membunuh RM, Arif keluar dari kamar hotel. Dia lalu pergi membeli koper ukuran kecil berwarna cokelat. Setelah itu, ia kembali ke hotel untuk mencoba memasukkan jasad RM namun tidak cukup.

Arif kemudian keluar dari kamar hotel lagi untuk membeli koper. Kali ini, dia membeli koper dengan ukuran yang lebih besar berwarna hitam. Mirisnya, dua koper itu dibeli Arif menggunakan uang kantor senilai puluhan juta yang dibawa RM.

Setelah jasad RM terbungkus dalam koper, Arif memesan kendaraan ke Bitung, Tangerang untuk menemui adiknya, Aditya Tofik Qurohman. Setibanya di Bitung, Arif dan adiknya menyewa mobil. Mereka kemudian pindah ke mobil sewaan bersama koper berisi mayat RM.

Dari Tangerang, Arif dan adiknya kembali ke Bandung. Dalam perjalanan kembali ke Bandung, mereka membuang jasad RM di Jalan Inspekasi Kalimalang, Cikarang, Bekasi.

Setelah membuang jasad RM, Arif dan adiknya kembali ke Bandung melalui Karawang Timur. Mereka kemudian menuju ke hotel lain di Bandung. Di sana mereka berdua sempat beristirahat. Setelah itu, Arif check-out lalu kembali ke Bitung, tangerang mengantarkan adiknya.

"Setelah dari Tangerang, tersangka AARN terbang ke Palembang, Sumsel, ke tempat tinggal istrinya," katanya.

Setelah jasad RM ditemukan di Bekasi, tak butuh waktu lama kemudian Arif ditangkap polisi di kediaman istrinya, di Palembang. Ia ditangkap empat hari menjelang pesta resepsi pernikahannya.

"Dia sudah nikah sama pacarnya. Sudah ijab kabul, sudah akad nikah, dilaksanakan di bulan Maret sekitar tanggal 17 Maret," kata Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran.

Gurnald mengatakan rencananya pelaku dan istrinya itu akan melangsungkan resepsi pernikahan. Resepsi akan digelar pada 5 Mei 2024 di rumah istrinya di Palembang, Sumatera Selatan.

Sampai saat ini, polisi meyakini motif sementara pembunuhan RM ialah karena desakan ekonomi. Sebab, Arif pergi membawa kabur uang kantor yang seharusnya disetor RM ke bank hari itu, senilai Rp43 juta.

"Uangnya yang diambil Rp 43 juta. Uang perusahaan yang akan dikirim ke bank," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

"Jadi di sini ada beberapa motif, motif keuangan, masalah ekonomi. Kemudian motif asmara dan juga di situ, juga ada motif sakit hati," imbuhnya.Dinginnya Arif Bunuh dan Taruh Mayat Wanita di Dalam Kope

(aau/sud)


Hide Ads