5 Partai di Sukabumi Berkoalisi Jelang Pilkada 2024, Usung Siapa?

5 Partai di Sukabumi Berkoalisi Jelang Pilkada 2024, Usung Siapa?

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 04 Mei 2024 19:47 WIB
Koalisi partai di Sukabumi jelang Pilkada Serentak 2024.
Koalisi partai di Sukabumi jelang Pilkada Serentak 2024 (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Lima partai besar di Kabupaten Sukabumi membentuk koalisi menjelang Pilkada 2024. Kelima partai tersebut yaitu Demokrat, PKB, PKS, PAN dan PDIP.

Kegiatan deklarasi tersebut dilaksanakan di salah satu kafe wilayah Kota Sukabumi. Para pimpinan partai di Sukabumi nampak hadir di antaranya Ketua DPC PKB Hasim Adnan, Ketua DPD PKS M Sodikin, Ketua DPD PAN Mansurudin, Ketua DPC Partai Demokrat Iman Adinugraha, dan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Dodi Suhendar.

Ketua DPC PKB Kabupaten Sukabumi Hasim Adnan mengatakan, mulanya koalisi itu hanya tiga partai. Namun dua partai lainnya ikut bergabunf yaitu PAN dan PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PDIP di last minute juga ternyata ikut berkomitmen untuk mengikuti bersama kami deklarasi siang hari ini," kata Hasim, Sabtu (4/5/2024).

Dia menerangkan, koalisi ini belum menyatakan secara gamblang mengusung sosok yang akan maju menjadi paslon calon Bupati Sukabumi dan calon Wakil Bupati untuk Pilkada 2024. Pihaknya mengaku masih memantau perkembangan hasil survei dan elektabilitas dari sejumlah nama yang muncul sebagai calon Bupati.

ADVERTISEMENT

"Sejauh ini masih Pak Iyos yang tinggi lalu Pak Iman kedua, lalu saya diperingkat ketiga, keempat Pak Asep Japar. Ini bocoran survei yang ada, secara umum dan perlu dicatat dari keempat nama itu nggak ada yang dominan, masih di bawah 15 persen semua," ujarnya.

"Kita lihat perkembangan dua bulan ke depan dari nama-nama yang barusan saya sampaikan itu. Di dua bulan ke depan ini apakah ada kenaikan elektabilitas yang signifikan baru dari situ kita uji kapasitas dan resourcesnya," sambung Hasim.

Koalisi ini menurutnya menawarkan napas baru untuk perbaikan di wilayah Kabupaten Sukabumi baik dalam segi infrastruktur, kesehatan hingga meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).

"Ke depan Kabupaten Sukabumi harus dipimpin orang yang mau melakukan inovasi dan melabrak kejumudan sehingga tingkat IPM-nya naik level tidak empat terbawah. Syukur-syukur bisa lima teratas, kalau belum ya mungkin 10 teratas dalam lima tahun ke depan," kata dia.

"Kami sebagai partai politik yang juga punya kepentingan, mengagregasi kepentingan rakyat yang muncul belakang ini soal infrastruktur, kesehatan, darurat fiskal, ketergantungan keuangan daerah terhadap dana transfer itu yang menjadi salah satu konsen kita. Padahal kita itu punya potensi sumberdaya yang luar biasa," sambungnya.

Saat disinggung mengenai hubungan PKB dengan Gerindra yang sebelumnya sempat mesra, dia mengatakan, terjadi perbedaan haluan di saat-saat terakhir yang menyebabkan Gerindra memilih untuk hijrah ke koalisi lain (Golkar, Gerindra, PPP).

"H-1 ketua DPC gerindra ngontak ke saya selain pamit sebenarnya juga ngajak ke kami untuk ikut gabung tapi karena memang tidak ada diskusi sebelumnya dan waktunya juga sangat mepet sehingga kami tidak punya ruang untuk mendiskusikan lebih lanjut. Akhirnya kami menghormati keputusan Gerindea untuk deklarasi di awal dengan mengusung salah satu nama (Asep Japar)," jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan perolehan kursi dan suara di legislatif Kabupaten Sukabumi, koalisi ini terbilang 'gemuk'. PKB memiliki 7 kursi dengan perolehan 190.635 suara, kemudian PKS memiliki 7 kursi dengan 161.300 suara, PDIP 6 kursi dengan 129.611 suara, Demokrat 5 kursi dengan 115.639 suara, dan PAN memiliki 3 kursi dengan perolehan 80.697 suara.

(mso/mso)


Hide Ads