Pergerakan Tanah Melanda 3 Kampung di Cianjur, Tiga Rumah Ambruk

Pergerakan Tanah Melanda 3 Kampung di Cianjur, Tiga Rumah Ambruk

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 26 Apr 2024 18:37 WIB
Rumah ambruk akibat pergerakan tanah di Cianjur.
Rumah ambruk akibat pergerakan tanah di Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Bencana pergerakan tanah melanda tiga kampung di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (26/4/2024). Akibatnya 3 rumah ambruk dan puluhan rumah rusak.

Informasi yang dihimpun detikJabar, bencana pergerakan terjadi pada Jumat dini hari usai hujan deras mengguyur Cianjur sejak Kamis (25/4/2024) malam.

"Awalnya terjadi retakan bangunan. Tapi lama kelamaan retakannya semakin parah," ujar Saepudin, warga sekitar saat ditemui di lokasi pergerakan tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, pergerakan tanah tersebut menyebabkan beberapa rumah ambruk. "Iya tadi ada yang ambruk juga. Tapi sebelumnya penghuni rumah Saudah terlebih dulu keluar. Jadi tidak ada korban," kata dia.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan berdasarkan data sementara, tercatat 63 bangunan yang rusak dan terancam.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, total bangunan rusak mencapai 36 bangunan. Sedangkan 27 rumah terancam. "Rumah yang rusak berat hingga ambruk ada tiga unit, yang rusak sedang ada lima unit, dan rumah rusak ringan ada 26 unit. Selain itu ada dua bangunan masjid yang rusak ringan," kata dia.

Camat Bojongpicung Aziz Muslim, mengatakan saat ini yang sudah terdata baru rumah yang terdampak dan terancam di dua kampung yakni Kampung Kampung Sukajadi dan Kampung Cisalada, sedangkan satu kampung lainnya yaitu Kampung Kampung Pasar Cinde masih didata.

"Tim masih melakukan pendataan. Tadi terkendala tanah yang masih mengalami pergerakan," kata dia.

Dia menuturkan, sebanyak 77 keluarga yang terdampak dan terancam pergerakan tanah saat ini sudah dievakuasi. Hujan yang kembali mengguyur pada Jumat petang dikhawatirkan membuat pergerakan tanah semakin meluas dan mengancam warga.

"Sampai sore tadi masih terdengar gemuruh dan retakan bangunan. Jadi kami ungsikan sementara warga ke rumah kerabatnya yang dinilai aman. Kami sudah imbau warga untuk tetap waspada. Tim dari BPBD, PMI, dan pemerintah kecamatan hingga desa juga disiagakan," pungkasnya.

Sudah Muncul Sejak 2023

Wakil Ketua BPD Desa Jatisari Ayi Raspan Sugilar, mengatakan pada pertengahan tahun 2023, terjadi retakan tanah yang mencapai ratusan meter di Kampung Sukajadi.

"Jadi retakannya sejak tahun lalu. Tapi hanya retakan kecil. Ada penurunan tanah sekitar 10-20 centimeter. Tapi memang panjang sampai ratusan meter," kata dia, Jumat (26/4/2024).

Menurut dia, saat itu sudah dilakukan pendataan dan pengecekan oleh pemerintah desa hingga BPBD. "Sudah dicek, tidak ada dampak. Tapi warga tetap diimbau untuk waspada. Retakan tanahnya juga oleh warga langsung ditimbun dengan tanah agar air tidak masuk dan menyebabkan longsor," kata dia.

Dia mengungkapkan retakan dan pergerakan kembali terjadi pada Mei 2024, dimana tembok dan keramik warga rusak. "Ramadhan kemarin mulai memberikan dampak. Beberapa rumah keramiknya pecak dan temboknya retak. Tapi warga bertahan, karena mengiranya tidak akan bertambah parah. Tetapi ternyata tadi dini hari sampai menyebabkan rumah ambruk dan banyak yang rusak berat hingga ringan," tuturnya.

Sementara itu, Camat Bojongpicung Aziz Muslim, mengatakan pergerakan tanah tersebut dipicu hujan deras yang mengguyur selama tiga hari berturut-turut. "Sebelumnya memang ada retakan kecil, tapi jadi parah karena hujan. Total ada tiga rumah ambruk dan puluhan rumah rusak. Ada juga rumah yang terancam. Dan yang terdata baru dua kampung, masih ada satu kampung lagi yang akan kami data," ucap dia.

Dia mengatakan sebanyak 77 keluarga yang rumahnya terdampak dan terancam sudah diungsikan sementara ke rumah kerabatnya. "Sementara diungsikan ke kerabatnya. Untuk ke depannya apakah membuat tenda pengungsian masih menunggu keputusan dari BPBD," ucapnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads