Profil Mooryati Soedibyo dan Sederet Faktanya

Profil Mooryati Soedibyo dan Sederet Faktanya

Mentari Nurmalia - detikJabar
Rabu, 24 Apr 2024 15:39 WIB
Mooryati Soedibyo.
Mooryati Soedibyo (Foto: Instagram/@mooryatisoedibyo)
Bandung -

Mooryati Soedibyo, sosok yang mendirikan Mustika Ratu meninggal dunia pada Rabu, 24 April 2024. Ia menutup mata untuk selama-lamanya pada usia 96 tahun. Mooryati adalah sosok yang berjasa dan berkontribusi besar untuk Tanah Air, khususnya di bidang kecantikan dan wellness. Simak profil dan fakta terkait Mooryati Soedibyo pada artikel detikJabar berikut!

Profil Mooryati Soedibyo

Mooryati Soedibyo lahir di Surakarta, 5 Januari 1928. Ia merupakan cucu dari Susuhunan Pakubuwana X. Sejak masih kecil, dia sudah terbiasa hidup di tengah kehidupan Keraton Kasunanan Surakarta, yang mana merupakan tempat tinggal para bangsawan Jawa.

Besar dengan megahnya kehidupan keraton, membuat Mooryati memahami adat istiadat dan nilai-nilai kebangsawanan yang tertanam hingga ia tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kecil, rupanya Mooryati diasuh oleh sang nenek, Eyang Tranggono. Ia lalu mendapatkan pendidikan yang sangat tradisional, namun tetap ditekankan akan pentingnya menghormati dan memahami tentang budaya serta tata krama Jawa.

Fakta Tentang Mooryati Soedibyo

1. Keluar dari Lingkungan Keraton

Pada 1947 silam, Mooryati Soedibyo memutuskan untuk keluar dari keraton. Banyak orang mungkin menyayangkan keputusan Mooryati yang sudah nyaman berada di lingkungan Keraton dan memilih untuk menikmati petualangan lain di dunia luar.

ADVERTISEMENT

Mooryati lalu bergabung menjadi Relawan Putri Surakarta dan juga aktif bergabung di Palang Merah Indonesia. Kala itu dia merasa terpanggil untuk membantu antar sesama di tengah kemelut pasca-kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun sudah keluar dari keraton, akan tetapi Mooryati tetap menebar kebaikan untuk masyarakat di luar sana yang membutuhkannya.

2. Menikah dengan Soedibyo

Mooryati menikah dengan Ir. Soedibyo, MSc. Walaupun berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda, akan tetapi baginya sang suami banyak memiliki hal positif dalam dirinya. Mereka menikah pada 8 April 1956.

Setelah menikah, mereka sempat pindah kota, seperti Bandung, dan Medan. Aceh. Ketika pindah ke Medan, sang suami rupanya diangkat menjadi Kepala Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Pasca menikah, namanya pun lebih dikenal sebagai Mooryati Soedibyo.

3. Memberdayakan Orang Sekitar untuk Mengenal Adat Jawa

Sosok Mooryati memiliki ketertarikan terhadap dunia pengobatan tradisional dan kecantikan. Oleh karena itu, berhubung sudah memiliki basic knowledge tentang jamu dan ramuan tradisional Jawa, dia pun turut membantu istri-istri anak buah sang suami di Medan. Dia mengajarkan cara membuat jamu, cara merias pengantin, sampai menari tradisional Jawa. Harapannya adalah mereka bisa turut membantu perekonomian keluarga dan juga sembari tetap menjaga nilai-nilai tradisional Jawa.

4. Mendirikan Mustika Ratu

Mooryati memiliki keahlian mampu meracik jamu. Dia sadar bahwa banyak masyarakat di luar sana yang menaruh minat akan jamu tradisional dan lini kecantikan. Oleh karena itu, Mooryati memutuskan untuk membuka bisnis sendiri pada 1973 dengan mendirikan perusahaan Mustika Ratu.

Memulai dengan modal yang bisa dibilang cukup terbatas, dengan semangat yang dimilikinya, Mooryati memulai usaha pembuatan jamu dengan segala kendala dan tantangan yang harus ia hadapi. Sadar setiap usaha membutuhkan perjuangan, Mooryati pun tidak patah semangat dan terus berjuang untuk membesarkan bisnisnya hingga bisa menjadi perusahaan besar yang cukup ternama di Indonesia.

5. Mustika Ratu Berkembang Pesat

Sejak didirikan hingga saat ini, Mustika Ratu sangat berkembang pesat. Bahkan bisa sampai melakukan ekspansi pada awal tahun 1980-an. Mulai saat itu, produk-produk dari Mustika Ratu pun mulai dikenal oleh banyak orang, bahkan hingga ke luar negeri.

Pada 1981, Mooryati lalu membangun pabrik jamu modern yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur. Saat itu dia berhasil menghidupi 150 karyawan tanpa mendapat bantuan dari suami atau bahkan pinjaman modal. Empat tahun berselang, tepatnya pada 1985, perusahaannya kemudian memproduksi minuman berbahan dasar beras kencur dengan menggunakan mesin khusus.

Produk yang diciptakan dengan inovasi tersebut alhasil membuatnya mampu memberdayakan perempuan dan masyarakat sekitar. Selain itu, Mustika Ratu juga akhirnya bisa memimpin pasar dalam industri kecantikan tradisional di Indonesia dan bahkan sampai merambah ke pasar internasional.

Keberhasilan tersebut dicapai tentu bukan tanpa strategi, Mooryati menjalan 9 kiat bisnis yang selalu dipegang teguh yakni tata, titi, tatag, tatas, tetep, tanggap, teguh, dan trengginas. Prinsip itu disebut mencerminkan filosofi Jawa terkait tata kelola dan sikap yang kokoh dalam menjalankan sebuah bisnis.

6. Pendiri Yayasan Puteri Indonesia

Mooryati Soedibyo juga merupakan pendiri Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang menaungi kontes kecantikan Puteri Indonesia. Organisasi yang didirikan pada 8 Maret 1992 di Surakarta, Jawa Tengah ini sudah menghasilkan banyak puteri-puteri berbakat yang tidak hanya memiliki paras yang cantik. Saat ini, ajang Puteri Indonesia menjadi kontes kecantikan tertua dan paling Mooryati menjadi Dewan Penasehat di Yayasan Puteri Indonesia.

7. Sempat Jadi Wakil Ketua MPR-RI

Mooryati Soedibyo juga sempat berkarier dalam dunia politik. Ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI pada periode 2004-2009. Mooryati juga pernah menjadi Senator atau Anggota Perwakilan Daerah Pemkot DKI Jakarta pada saat periode yang sama.

(iqk/iqk)


Hide Ads