BMKG Prediksi Kemarau di Bandung Raya Terjadi Awal Juni 2024

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 23 Apr 2024 13:30 WIB
Ilustrasi musim kemarau (Foto: Adeng Bustomi/Antara Foto)
Bandung -

Pada Bulan April ini, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebut sudah memasuki awal musim kemarau. Musim kemarau di Jawa Barat bakal dimulai di wilayah Jabar utara. Meski demikian, hujan masih turun di wilayah Jabar.

Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, hasil analisis pada bulan Maret 2024 10% wilayah Jawa Barat mengalami curah hujan kategori rendah, 70% mengalami curah hujan kategori menengah dan 20% mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi.

"Prakiraan curah hujan Bulan April 2024 pada umumnya berada pada kategori rendah (< 100 mm), menengah (100-300 mm) hingga tinggi (300-500 mm) dengan sifat hujan dalam kategori normal (N)," kata Rahayu kepada detikJabar, Selasa (23/4/2024).

Rahayu mengungkapkan, saat ini di dasarian III April 2024 Wilayah Jawa Barat memasuki awal musim kemarau dan masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau hal ini ditandai dengan mulai masuknya angin timuran atau Monsun Australia.

"Mulai berkurangnya pertumbuhan awan-awan hujan sehingga suhu disiang hari panas dan angin bertiup cukup kencang dan potensi hujan yang disertai petir dan kilat serta angin kencang," ungkapnya.

Menurut Rahayu, dari pemantauannya saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

"Awal mulai musim kemarau di wilayah Jawa Barat diprediksi terjadi pada April dan Mei dimulai dari Jawa Barat bagian utara Bekasi, Karawang, Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan hingga Juni di sebagian besar wilayah Jawa Barat," tuturnya.

"Sedangkan awal musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi terjadi pada awal Juni 2024 dengan sifat hujan Normal (N) - Bawah Normal (BN)," tambahnya.

Sementara itu, untuk analisis suhu maksimum di Bandung pada siang hari pada pukul 12.00 wib hingga 15.00 WIB antara 29.0 hingga 32 °C. "Cukup panas hal ini disebabkan penyinaran matahari maksimum dan pertumbuhan awan-awan konvektif," ujarnya.

Pihaknya mengimbau kepada warga Jaw Barat untuk waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca buruk yang terjadi pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau seperti hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir atau kilat.

BMKG juga ingatan terkait potensi terjadinya angin kencang, potensi angin puting beliung dan potensi hujan es yang dapat mengakibatkan bencana Hidrometeorologis berupa genangan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Bagi yang sedang beraktifitas di luar ruangan apabila terjadi hujan disertai petir dan angin kencang untuk menepi dan berlindung ditempat yang aman," pungkasnya.




(wip/yum)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork