Kehidupan alien di bulan Jupiter bernama Europa diperkirakan mampu ditemukan pada 2030. Hal itu sejalan dengan misi yang akan dilakukan oleh wahana luar angkasa bernama Europa Clipper bernilai sekitar Rp2,8 triliun.
Melansir detikInet, Europa Clipper dijadwalkan diluncurkan pada Oktober tahun ini menuju Europa. Wahana dijadwalkan menempuh perjalanan selama lima setengah tahun sebelum tiba di tujuan dan menghabiskan empat tahun untuk menyelidiki bulan yang berlapis es secara intensif.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Washington telah menganalisis instrumen yang ada di atas Europa Clipper. Hasil analisis menunjukkan bahwa instrumen tersebut mampu mendeteksi satu sel hidup dalam butiran es kecil yang terpental dari samudra Europa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pertama kalinya kami telah menunjukkan bahwa bahkan sebagian kecil dari materi seluler bisa diidentifikasi oleh spektrometer massa di atas sebuah wahana antariksa," ujar penulis utama studi, Fabian Klenner, seperti diberitakan Daily Mail, Senin (15/4/24).
NASA memilih untuk mempelajari Europa karena kaya air dan nutrisi tertentu. Semua itu bisa berarti bulan tersebut mendukung kehidupan. Ilmuwan sebelumnya telah menentukan bahwa untuk sebuah planet memiliki kehidupan, ia perlu memiliki tiga bahan utama: suhu yang memungkinkan air cair, keberadaan molekul berbasis karbon, dan input energi, seperti sinar matahari.
Salah satu instrumen kunci yang akan digunakan adalah Analisis Debu Permukaan (SUDA). SUDA akan mengambil dan mengidentifikasi kimia dari butiran es yang terbentuk di permukaan Europa. Instrumen ini juga mampu mendeteksi ion bermuatan negatif seperti asam lemak dan lipid, yang merupakan komponen kunci kehidupan di Bumi.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)