Nada Sumbang dari Terminal Bus Tasikmalaya di Mudik Lebaran

Nada Sumbang dari Terminal Bus Tasikmalaya di Mudik Lebaran

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 14 Apr 2024 21:00 WIB
Suasana terminal bus Kota Tasikmalaya terlihat lengang.
Suasana terminal bus Kota Tasikmalaya terlihat lengang. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Nada sumbang masih terdengar dari para pelaku usaha, baik pedagang mau pun awak angkutan, di Terminal Bus Tipe A Kota Tasikmalaya. Keluhan ini terkait imbas dari sepinya penumpang yang datang atau berangkat di terminal yang berlokasi di Jalan Letnan Harun Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya tersebut.

Pantauan detikJabar, Minggu (14/4/2024) sekitar pukul 12.00 WIB, suasana terminal relatif sepi. Hanya terlihat tak lebih dari 20 atau 30 orang penumpang yang sedang menunggu keberangkatan. "Sepi semakin menurun dari tahun lalu, jualan juga lebih sering bengongnya," kata Tini (50) salah seorang pedagang nasi rames.

Sejak H-8 sampai H+4 Lebaran ini, Tini mengaku belum mendapatkan omzet jualan yang diharapkan. Omzet tertingginya di masa Lebaran kali ini sekitar Rp 1 juta, lebih seringnya di angka Rp 500 ribu per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari tahun ke tahun semakin sepi, padahal saya jualan di tempat strategis, tempat berkumpul penumpang. Kemarin tuh baru sekali dapat uang Rp 1 juta. Jangan dikira besar uang Rp 1juta, saya kan jualan nasi, modalnya besar," kata Tini.

Dia sempat bernostalgia soal masa kejayaan Lebaran yang dialaminya di era 90-an sampai awal tahun 2000. "Kalau dulu terasa sekali Lebaran itu kita dapat rezeki lebih, jauh berbeda dengan sekarang. Sekarang mah penumpangnya juga nggak ada," kata Tini.

ADVERTISEMENT

Menurut Tini ada beberapa penyebab suasana terminal bus Tasikmalaya sepi penumpang. Salah satunya akibat aktivitas turun naik penumpang di pool bus Budiman dan Primajasa

"Jadi penumpang itu tidak ke terminal, tapi lari ke pool, makanya sepi. Terus kalau pun ada penumpang yang mau naik bus ke terminal, mereka enggan masuk karena harus berjalan jauh dari pinggir jalan. Mereka lebih suka menunggu di pinggir jalan saja," kata Tini.

Atas kondisi itu dia berharap pemerintah bisa melakukan penertiban sehingga terminal bus bisa beroperasi sesuai fungsinya.

Heryadi (48) salah seorang sopir bus jurusan Tasik Selatan juga mengutarakan keluhan soal sepinya penumpang di terminal. Dia menyoroti soal maraknya jasa travel gelap yang dianggap merebut penumpang. "Kita yang punya trayek, kita yang punya izin, tapi penumpang habis sama travel gelap," kata Yadi.

Dia menjelaskan travel-travel gelap ini mengangkut penumpang dari kota-kota besar dan langsung mengantar ke tujuan, sehingga angkutan umum bus kehilangan penumpang.

"Iya misalnya penumpang dari Jakarta mau ke Cipatujah, kalau naik bus dia kan naik bus Jakarta-Tasik dulu, kemudian disambung naik bus saya, Tasik-Cipatujah. Nah kalau dia naik travel kan langsung diantar ke Cipatujah, jelas kita yang dirugikan," kata Yadi.

Dia berharap pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi maraknya travel tak berizin itu dengan melakukan penertiban. "Ya harus ditertibkan, jangan dibiarkan. Kita-kita yang kena getahnya. Secara aturan juga kan melanggar, masak plat hitam dipakai angkutan umum, kan tidak bisa seperti itu," kata Yadi.

Dia mengatakan tantangan yang dihadapi awak angkutan umum di masa mudik Lebaran seakan bertubi-tubi. Diawali dengan maraknya penggunaan sepeda motor untuk mudik, kemudian munculnya ojek atau angkutan online dan kini marak travel gelap yang melayani angkutan antar kota antar provinsi. "Sudah repot sekarang mah jadi awak angkutan umum, tidak seperti dulu lagi," kata Yadi.

Sementara itu data dari petugas Terminal Bus Tasikmalaya, sejak H-8 sampai H+3 tercatat kedatangan penumpang angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) sebanyak 1.857 orang sementara kedatangan penumpang antar kota dalam provinsi (AKDP) sebanyak 7.574 orang.

Sementara itu untuk keberangkatan penumpang AKAP tercatat sebanyak 18.697 orang dan keberangkatan penumpang AKDP sebanyak 16.224 orang. Keberangkatan penumpang tertinggi terjadi pada H+3 atau Sabtu (13/4/2024), yakni sebanyak 4.147 untuk penumpang AKAP dan 2.833 untuk penumpang AKDP.

"Ini data sampai Sabtu kemarin atau H+3, untuk hari ini belum direkap," kata Herman salah seorang petugas Terminal Bus Tipe A Tasikmalaya, Minggu (14/4/2024).

Jika dibandingkan dengan jumlah penumpang tahun lalu, Herman mengatakan tahun ini penumpang yang tiba dan berangkat dari terminal bus Tasikmalaya mengalami peningkatan sekitar 60 persen. Meski diakuinya kenaikan itu tak lantas membuat terminal terlihat ramai. "Kalau secara data sebenarnya naik sekitar 69 persen ketimbang tahun lalu, artinya penumpang yang datang dan berangkat dari terminal ada peningkatan," kata Herman.

Sebagai pengelola terminal, Herman mengakui pihaknya kerap kali mendengar keluhan pedagang yang sepi pembeli karena minimnya penumpang. "Selama ini kami juga sudah berusaha, dengan memberikan pelayanan dan fasilitas agar masyarakat mau turun naik angkutan di dalam terminal, namun memang kenyataannya seperti ini," kata Herman.

Soal keluhan awak angkutan akan maraknya travel gelap pun, Herman mengaku sudah mendengar. "Memang soal travel gelap sering dikeluhkan awak angkutan mau pun PO Bus. Kami sudah tampung keluhannya kemudian dilaporkan kepada pimpinan, agar bisa ditindaklanjuti. Ya memang faktanya seperti itu, banyak perusahaan angkutan yang mengeluh soal travel gelap itu," kata Herman.

Sementara itu terkait upaya yang dilakukan untuk meramaikan kembali terminal bus, Herman menjelaskan pihaknya mewacanakan untuk mengubah tata letak terminal bus. Jalur keberangkatan bus yang saat ini berada di dalam, rencananya akan dipindahkan ke tepi jalan. Ini dilakukan dengan harapan masyarakat yang sebelumnya malas untuk masuk ke terminal bus, bisa lebih mudah mengakses bus yang akan ditumpanginya.

"Kami sudah mengajukan agar terminal ini direnovasi, jadi jalur keberangkatan bus dipindahkan ke depan. Jadi masyarakat bisa lebih mudah menjangkau, kendala yang terjadi sekarang banyak masyarakat yang enggan masuk ke terminal, karena dianggap jauh," kata Herman.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads